BUDIDAYA KARET (Hevea brasiliensis)
I.PENDAHULUAN
Tujua utama pasaran karet Indonesia adalah ekspor.
Dipasaran
Internasional(perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapai prsaingan
ketat.
PT.NATURAL NUSANTARA
berupaya meningkatkan Kuantitas dan Kualitas
produksi,dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan(Aspek K-3)
·
Suhu udara 24 0C-28 0C.
·
Curah hujan 1.500-2.000 mm/hari.
·
Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari
·
Kelembaban tinggi
·
Kondisi tanah subur,dapat meneruskan air dan
tidak beradas
·
Tanah ber –Ph5-6(batas toleransi 3-8)
·
Ketinggian lahan 200 m dpl
III.PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1.Pembibitan
3.1.1.Persemaian Perkecambahan
·
Beni disemai di bedengan dengan lebar1-1,2m,panjang
sesuai tempat.
·
Diatas bedenagan dihamparkan pasir halus setebal
5-7 cm.
·
Tebarkan NATURAL GLIO yang sudah terlebih dulu
dikembangbiakkan dalam pupuk kandang kurang lebih 1 minggu.
·
Bedengan dinaungi jerami/daun-daunan setinggi 1
m di sisi timur dan 80 cmdi sisi barat.
·
Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam(1
tutup/liter air)
·
Benih disemaikan langsung di siram larutan POC
NASA 0,5 tutup/liter air.
·
Jarak tanambenih 1-2 cm.
·
Siram benih secara teratur dan benih yang normal
akan berkecambah pada 10-14 hss dan selanjutnya dipindahkan ketempat persemaian
bibit.
3.12.Persemaian bibit
·
Tanah dicangkul sedalam 60-75 cm,lalu dihaluskan
dan diratakan.
·
Buat bedengan setinggi 20cm,dan parit antar
bedengan sedalam 50 cm.
·
Benuh yang berkecmbah ditanam dengan jarak
40x40x60 cm untuk okulasi ciklat dan 20x20x60 untuk okulasi hijau.
·
Penyiraman dilakukan secara teratur
·
Pemupukan:
PUPUK MAKRO:(diberikan 3 bulan sekali)
- GT 1 :8GR UREA,4 gr TSP,2gr KCL perpohon
- LCB 1320:2,5 gr urea,3 gr TSP,2
gr KCL perohon
POC NASA:
2-3 cc/liter air perbibit disiram
1-2 minggu sekali
3.1.3.Pembuatan Kebun Entres
·
Cara penanaman dan pemeliharaan seperti menanam
bibit okulasi.
·
Bibit yang digunakan dapat berbentuk bibit stump
atau bibit polybag.
·
Jarak tanam 1,0 m x1,0 m
·
Pemupukan:
PUPUK MAKRO: (diberikan 3 bulan
sekali)
Tahun I:10 grurea,10 gr TSP,10 gr
KCL/pohon
Tahun II:15 gr urea,15 gr TSP,15
gr KCL/pohon
POC NASA:
2-3 cc/liter air perbibit
disiramkan 1-2 minggu sekali
3.1.4.OKULASI
Ada 2 macam okulasi:Okulasi coklat dan okulasi hijau.
Teknik Okulasi: (keduanya sama)
·
Buat jendela okulasi panjang 5-7 cm,lebar 1-2
cm.
·
Persiapan mata okulasi
·
Pisahkan kayu dari kulit (perisasi)
·
Masukan perisasi ke dalam jendela
·
Membalut,gunakan pitaplastik/rapia tebal 0,04 mm
·
Setelah 3 minggu,balut di buka,jika perisasi
digores sedikit masih hijau segar,maka okulasi berhasil.
·
Diulangi 1-2 minggu kemudian.
·
Bila bi potonglah miring batang bawah kurang
lebih 10 cm di atas okulasi
·
Bibit okulasi yang dipindahkan dapat berbentuk
stum mata tidur,stum tinggi,stum mini,dan bibit polybag.
3.2.Pengolahan Media Tanam
1. Tanah
di bongkar dengan cangkul/traktor,dan bersihkan dari sisa sisa akar.
2. Pembuatan
teras untuk tanah dengan kemiringan > 10 derajat.lebar teras minimal 1,5
dengan jarak antar teras tergantung dari jarak tanam.
3. Pembuatan
rorak(kotak kayu panjang) pada tanah landau.Jika sudah penuh isi rorak
dituangkan ke areal di sebelah atas rorak.
4. Pembuatan
saluran penguras dan saluran pinggiran jalan yang sesuai dengan kemiringan
lahan dan diperkeras.
3.3.Teknis Penanaman
3.3.1.Penentuaan Pola Tanam
·
0-3 th tumpangsari dengan padi
gogo,jagung,kedelai
·
>3 th tumpangsari dengan jahe ataukapulogo
3.3.2.Pembuatan Lubang Tanam
·
Jarak tanam 7x3 m(476 bibit/ha)
·
Lubang Tanam:
-okulasi
stumpi mini 60x60x60 cm
-Okulasi
stumpi tinggi 80x80x80 cm
3.3.3.Cara Penanaman
·
Masukkan bibit dan plastiknya dalam lubang tanah
dan biarkan 2-3 minggu.
·
Buka kantong plastic,tebarkan NATURAL GLIO yang
telah di kembangbiakkan dalam pupuk kandang kurang lebih 1 minggu dan segera timbun
dengan tanah galian.
·
Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secara
merata (1 tutup/lt air perpohon).hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPE
NASA.
Cara:1 botol SUPER NASA diencerkan 2 liter (200o ml)air dijadikan larutan
induk.Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk
penyiraman setiap pohon.
3.4.Pemeliharaan Tanaman
a.Penyulaman
Dilakukan saat tanaman berumur
1-2 tahun.
b.Pemupukan
lihat table…..
Catatan:Akan lebih baik pemberian
diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk kurang
lebih 300 tanaman.Cara lihat Teknik Penanaman (Poin 3.3.3.)
3.5.Hama DAN Penyakit
3.5.1.Hama
a.kutu tanaman(Planococcus cutri)
Gejala merusak tanaman dengan menghisap cairan dari pucuk batang dan
daun muda.Bagian tanaman yang dihisap menjadi kuning dan
kering.Pengendalian:Menggunakan BVR tau PESTONA.
Bb.Tungau(Hemitarsonemus,Paratetranychus)
Gejala:menghisap cairan daun muda,daun tua,pucuk,sehingga tidak normal
dan kerdil,daun berguguran.Pengendali: Menggunakan BVR atau PESTONA.
3.5.2.Penyakit
Penyakit yang menyerang bagian akar,batang,daun
dan bidang sadap,sebagian besar disebabkan oleh jamur.Penyakit tersebut antara
lain:
a.Penyakit Pada Akar:Akar putih
(jamur Rigidoporus lignosus),Akar merah( jamur Ganoderma pseudoferrum),Jamur
upas ( jamur Corticium salmonicolor ),
b.Penyakit pada batang:KANKER
BERCAK ( Jamau Phytophthora palmivora ),Busuk Pangkal batang ( jamur
Botrydiplodia theobromae ),
c. Penyakit Pada Bidang Sadap :
Kanker garis ( Phytophthora palmivora ),
Mouldy rot ( Jamur Ceratcystis fimbriata )
d. Penyakit Pada Daun: Embun
tepung ( Jamur Oidium heveae ), Penyakit
colletorichum (jamur Colettotrichum gloeosporoides ),
PenyakitPhytophthora (Jamur Phytophthora botriosa )
Pengendalaian dan Pencegahan
Penyakit Karena Jamur:
·
Menanam bibit sehat dan dari klon resesten
·
Pemupukan lengkap dan seimbang (
makro-mikro)dengan jenis pupuk,dosis dan waktu yang tepat.
·
Taburkan NATURAL GLIO sebelum atau pada saat
tanam sanitasi kebun
·
Pemangkasan tanaman penutup yang terlalu lebat
·
Bagian yang terserang segera di musnakan
·
Penyadapan tidak terlalu dalam dan tidak
teerlalu dekat tanah
·
Pisau sadap stiril
·
Khusus penyakit embun tepung,daun digugurkan
lebih awal dan segera dipupuk nitrogen dengan dosis dua kali lipat dan semprot
POC NASA 3-5 tutup/tangki
Catatan: Jika pengendalian hama
penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan
pestisida kimia yang dianjurkan.Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata
dan tidak udah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, DOSIS
KURANG LEBIH 5 ML (1/2 TUTUP)/TANGKI.
Penyemprotan herbisida ( untuk
gulma) agar lebih efektif dan efesien dapat dicampur Perekt Perata AERO
810,dosis kurang lebih 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
3.6.Panen
Penyadapan pada umur kurang lebih
5 tahun,dan dapat dilakukan selama -35 tahun.
Pemakaian POC NASA,HORMONIK dan
SUPERNASA secara teratur akan mempercepat waktu penyadapan pertama kali dan
memperlama usia produksi tanaman.
Untuk pemesanan pupuk nasa
silahkan hubungi Purwo sugiyanto Distributor remi NASA
HP:087839811594 BBM.22EBDA52