Senin, 18 Januari 2016

BUDIDAYA TANAMAN CENGKEH DENGAN TENOLOGI NASA

BUDIDAYA TANAMAN CENGKIH

I.PENDAHULUAN

Cengkih merupakan salah satu komoditas pertanian tinggi nilainya ekonomi.Baik sebagai rempah-rempah,bahan capuran rokok kretek atau bahan dalam pembuatan minyak atsiri,namun bila faktor penanaman dan pemeliharan lainnya tidak diperhatikan maka produksi dan kualitasnya akan menjadi rendah.
PT.NATURAL NUSANTARA berusaha berperan dalam peningkatan produksi secara K-3 yaitu Kuantitas,Kualitas,dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

II.SYARAT PERTUMBUHAN
1.Tanaman tumbuh optimal pada 300-600 dpl dengan suhu 22-30 c,curah hujan yang di kehendaki 1500 4500 mm/tahun
2.Tanah gembur dengan dalam solum minimum 2 m,tidak berpadas dengan pH optimal 5,5-6,5.
3.Tanah tidak jenis latosol,andosoldan podsolik merah baik untuk dijadikan perkebunan cengkeh.

III.PEMBIBITAN

1.Buat bedengan untuk naungan dengan lebar 1-1,2 m dan panjang sesuai kebutuhan dengan arah membujur ke utara selatan.Kanan kiri bedengan di buat parit sedalam 20 cm dan lebar 50 cm.Diatas bedengan dibuat naungan setinggi 1,8 m dibagian timur dan 1,2 m dibagian selatan,intensitas cahaya 75%.
2.Benih dibenamkan pada media di polibag ukuran 15 cm x 20 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 1 tahun) atau ukuran20 cm x 25 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 2 tahun) yang bagian bawahnya telah dilubangi 2,5 mm dengan jarak 2 x 2 cm.Media yang di gunakan pasir halus,tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1,dan berikan GLIO per 20-25 kg pupuk kandang yang telah jadi dan di peram selama kurang lebih 2 minggu.Dan sebelum bibit ditanam siram tanah dengan POC NASA 5 ml/lt air atau 0,5 tutup per liter.Kemudian susun polybag pada persemaian yang telah disiapkan.
3.Penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari.Penyiangan dilakukan 2-3 kali dalam sebulan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma.Intensitas naungan perlahan-lahan dikurangi secara bertahap hingga tinggal 405 saat bibit dipindahkan ke lapangan.
4.Pemupukan dengan NPK dilakukan dengan dosis 10 gr/pohon/tahun atau dengan urea,SP-36 dan KCL dengan dosis masing-masing 3,5 gr/bibit/tahun.Pupuk tersebut diberikan tiap 3 bulan sekali sedangkan untuk yang didalam polybag diberikan sebanyak 1,5 bulan sekali.
Catatan:Akan lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPERNASA interval 4 bulan sekali dengan dosis 1 botol untuk kurang lebih 400 bibit.1botol SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml)air dijadikan larutan induk.Kemudian setiap 1liter diberi 10 ml larutan induk tersebut untuk penyiraman setiap bibit.

IV.PENGAJIRAN
Pengajiran dilakukan pada blok tanaman untuk memudahkan penanaman dengan dengan jarak tanam 8 x 8 m dengan pola bujursangkar atau empat persegi panjang.

V.PENANAMAN
Cangkul tanah yang telah diberi ajir dengan ukuran lubang tanam 75 x 75 x 75 cm.Lakukan penanaman pada awal musim hujan.Berikan pupuk kandang 25-50 kg yang telah di campur dengan 1 pak NATURAL GLIO dan 1,5-2 kg dolomit,campur hingga rata.Masukan 5-10 kg campuran tersebut per lubang tanam.Masukan bibit dan gumpalan tanahnya kedalam lubang hingga batas leher akar.Berikan peneduh buatan setinggi 30 cm dengan intensitas 50%.
Siram POC NASA secara merata dengan dosis 2-3 ml/liter air per bibit atau semprot POC NASA dosis 2tutup/tangki.Hasil akan lebih bagus dengan menggunakan SUPERNASA dengan cara:1 botol SUPERNASA diencerkan dengan air 2 liter (2000 ml) dijadikan larutan induk.Kemudian dalam 1 liter air di tambahkan 10 ml larutan induk tersebut kemudian diberikan untuk setiap pohonnya.

VII.PEMELIHARAAN TANAMAN
Pengaturan peneduh dilakukan antara 4-6 bulan sekali.

VIII.PEMUPUKAN

Catatan:
1.Bila diberi dua periode pemberian pupuk pertama dilakukan awal musim hujan (September-Oktober) dan kedua pada akhir musim hujan (Maret-April)
2.Siram SUPERNASA atau POWER NUTRITION dosis 1 sendok makan per 10 lt air per pohon setiap 3-6 bulan sekali.
3.Semprotkan POC NASA dosis 3-4 tutup+HORMONIK dosis 1-2 tutup per tangki setiapbulan sekali hingga umur 5 tahun.

IX.PENGENDALIAN HAMA dan PENYAKIT
1.Kutu daun (Coccus viridis)
Bagian yang di serang:ranting muda,daun muda, Gejala:Pertumbuhan yang dihisapnya akan terhenti misal ranting mengering,daun dan bunga kering dan rontok.Pencegahan gunakan PENTANA+AERO 810 atau NATURAL BVR.
2.Penggerek ranting/batang (Xylehorus sp)
Bagian yang diserang:ranting batang/batang.Gejala:Liang gerekan berupa lubang kecil,serangan hebat menyebabkan ranting/batang menjadi rapuhdan mudah patah.Pengendalian:Pangkas ranting/batang yang terserang,pencegahan gunakan PESTONA atau NATURAL BVR.
3.Kepik Helopeltis (Helopeltis sp )
Bagian yang diserang:pucuk atau daun muda.Gejala:Biasanya pucuk akan mati dan daun muda berguguran.Pencegahan:Semprotkan NATURAL BVR atau PESTONA.
4.Penyakit Mati Bujang(bakteri Xylemlimited bacterium).
Bagian yang diserang:perakaran,ranting-ranting muda.Gejala:matinya ranting-ranting pada ujung tanaman.Gugurnya daun diikuti dengan matinya ranting secara bersamaan.Pengendalian :pengaturan drainase yang baik,penggemburan tanah.pencegahan kocorkan POC NASA+HORMONIK+NATURAL GLIO.

5.Penyakit Busuk Akar (Pytium rhizoctonia dan Phytoothora ).
Bagian yang diserang:perakaran .Gejala:pada pembibitan tanamn mati secara tiba-tiba,pada tanaman dewasa daun mengering mulai dari ranting bagian bawah.Pengendalian:bila serangan telah ganas maka tanaman yang terserang bongkar dan musnahkan,libang bekas tanaman berikan tepung belerang 200 gr secara merata,isolasi tanaman atau daerah yang terserang dengan membuat saluran isolasi,perbaiki drainase,gunakan NATURAL GLIO pada awal penanaman untuk pencegahan.
Catatan:Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi,sebagai alternative terakhir bisa gunakanpestisida kimia yang dianjurkan.Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup per tangki.

XI.PANEN
Cengkih dapat mulai dipanen mulai umur tanaman 4,5-6,5 tahun,untuk memperoleh mutu yang baik bunga cengkih dipetik saat matang petik,yaitu sat kepala bunga kelihatan sudah penuh tetapi belum membuka.Matang petik setiap tanaman umurnya tidak serempak dan pemetikan dapat diulangi setiap 10-14 hari selama 3-4 bulan.Bunga cengkih dipetik pertandan tepat diatas buku daun terkhir.Bungayang telah dipetik lalu masukan kedalam keranjang/karung kecil dan dibawa ketempat pengolaham.
XII.PENANGANAN PASCA PANEN
a.Sortasi buah.Lakukan pemisahan bunga dari tangakainya dan tempatkan pada tempatnya yang berbeda.
b.Pemeraman.Pemeraman dilakukan selama 1 hari ini dilakukan untuk memperbaiki warna cengkih menjadi coklat mengkilat.
c.Pengeringan.Pengeringan dapat dilakukan dengan mesin pengering yang menggunakan kayu bakar atau bahan bakar minyak.Dapat juga dikeringkan dengan cara alami yaitu pengeringan dengan matahari pada lantai beton agar kadar air menjadi 12-14%,dan dapat disimpan dan aman dari jamur.
d.Sortasi.Pada tahap ini cengkih dipisahkan dari kotoran dengan cara ditampi.Kemudian cengkih yang sudah bersih dimasukan pada karung dan dijahit.

  1. CARA ORDER PUPUK NASA:
  2.  SMS/Telp. untuk komfirmasi Pemesanan 087839811594 
  3. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer. 
  4. Transfer biaya pembelian+biaya kirim (bila diperlukan)sesuai pemesanan melalui RekeningBCA:0600567403 A/N Purwo sugiyanto  
  5. Rekening BRI:015301019957538 A/N Purwo sugiyanto  
  6. Nama dan Alamat pengirimannya via hp.08783981159

Kamis, 14 Januari 2016

CARA MENANAM BUAH MELON YANG BENAR

Melon (Cucumis melo) termasuk dalam suku timun-timunan. Masih satu kerabat dengan semangka, blewah dan timun suri. Seperti halnya suku timun-timunan lain, melon tumbuh merambat tetapi tidak bisa memanjat. Bila tidak ditopang, tanaman ini akan tumbuh menjalar di atas permukaan tanah.
Tempat yang ideal untuk budidaya melon pada ketinggian 300-900 mdpl, dengan suhu optimal 25-30 C. Perlu penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya. Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak tanaman melon. Pada kelembaban tinggi, tanaman melon mudah diserang penyakit.
Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah. Tanah yang baik adalah tanah liat berpasir banyak mengandung bahan organik dan memiliki pH tanah 5,8-7,2. Dapat dilakukan pengapuran, maupun pemuukan untuk menambah bahan organik tanah.

PERSIAPAN PEMBIBITAN
Pembuatan Media Semai
Siapkan Natural GLIO  1-2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 50-100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Selanjutnya didiamkan + 1 minggu di tempat yang teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).
Campurkan tanah halus (diayak) 2 bagian/2 ember (volume 10 lt), pupuk kandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian/1 ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan dalam 2 tutup POC NASA, dan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang 1-2 kg . Masukkan media semai ke dalam polybag ukuran 8x10 cm sampai terisi hingga 90%.
Penyemaian dan Pemeliharaan Bibit
Rendam benih dalam 1 liter air hangat suhu 20-250C + 1 tutup POC NASA selama 8-12 jam lalu diperam + 48 jam. Selanjutnya disemai dalam polybag, sedalam 1-1,5 cm. Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah. Benih ditutup dengan campuran abu sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1. Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam. Diberi perlindungan plastik transparan yang salah satu ujungnya terbuka.
Semprotkan POC NASA untuk memacu perkembangan bibit, pada umur bibit 7-9 hari dengan dosis 1,0-1,5 cc/liter. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati secara rutin setiap pagi.
Bibit melon yang sudah berdaun 4-5 helai atau tanaman melon telah berusia 10-12 hari dapat dipindahtanamkan dengan cara kantong plastik polibag dibuka hati-hati lalu bibit berikut tanahnya ditanam pada bedengan yang sudah dilubangi sebelumnya, bedengan jangan sampai kekurangan air.
PERSIAPAN LAHAN
Lahan untuk penanaman sebaiknya ditambahkan pupuk kandang sebanyak 5-10ton /ha dan kapur dolomit 1-2ton/ha untuk menetralkan pH tanah. Lakukan pembajakan lahan untuk menghaluskan bongkahan tanah. Kemudian bentuk bendengan dengan panjang  maksimum 12-15 m; tinggi bedengan 30-50 cm; lebar bedengan 100-110 cm; dan lebar parit 55-65 cm.

Pemupukan dasar menggunakan SUPER NASA dengan dosis 1-2 botol/1000m2 atau menggunakan SUPERNASA GRANULE dengan dosis 50kg/ha. Untuk mencegah serangan penyakit karena jamur terutama penyakit layu, sebaiknya tebarkan Natural GLIO yang sudah disiapkan sebelum persemaian. Dosis 1-2 kemasan per 1000 m2


  1. CARA ORDER PUPUK NASA:
  2.  SMS/Telp. untuk komfirmasi Pemesanan 087839811594 
  3. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer. 
  4. Transfer biaya pembelian+biaya kirim (bila diperlukan)sesuai pemesanan melalui RekeningBCA:0600567403 A/N Purwo sugiyanto  
  5. Rekening BRI:015301019957538 A/N Purwo sugiyanto  
  6. Nama dan Alamat pengirimannya via hp.08783981159

Rabu, 13 Januari 2016

CARA MENANAM BUAH NAGA AGAR CEPAT BERBUAH

Buah naga adalah salah satu buah yang tidak asing lagi bagi pertanian di Indonesia. Untuk menghasilkan buah yang berkualitas baik, maka digunakanlah budidaya buah naga secara organik. Keuntungan yang dihasilkan budidaya buah naga secara organik adalah buah yang dihasilkan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia maupun lingkungan.
Penggunaan bahan organik juga dapat mengembalikan dan meningkatkan kesuburan tanah, sehingga dapat digunakan untuk proses budidaya pertanian berkelanjutan. Sejauh ini di Indonesia masih banyak menggunakan bahan kimia baik itu pemupukan maupun pestisida. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan tidak di imbangi pupuk organik dapat mengakibatkan penurunan tingkat kesuburan tanah dalam kurun waktu tertentu.
Banyak yang menanyakan “Bagaimana cara menanam buah naga?”. Berikut ini dijelaskan bagaimana cara budidaya buah naga
SYARAT TUMBUH TANAMAN BUAH NAGA
 Karena berasal dari daerah gurun pasir yang panas dan kering maka buah naga umumnya tumbuh baik di dataran rendah hingga menengah, yaitu:
·         Hylocereus costaricensis, warna buah yang sangat merah, ketinggian 0-100mdpl.
·         Hylocereus undatus, buah berwarna merah dan daging buah putih, ketinggian < 300mdpl.
·         Selenicereus megalanthus, kulit buah kuning dan daging buah putih, > 800mdpl.
Tanaman buah naga menyukai kondisi kering dibandingkan dengan kondisi basah (curah hujan rendah 720mm/th). Buah naga masih dapat tumbuh pada curah hujan tinggi (1000-1300 mm/th), akan tetapi rentan terserang penyakit busuk akar dan busuk batang. Hal ini disebabkan tanaman buah naga tidak tahan genangan air.
Lokasi penanaman buah naga sebaiknya dilakukan di lahan terbuka tanpa naungan karena membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh. Lahan terbuka juga memberikan sirkulasi udara bagi pertumbuhan tanaman, dengan suhu udara ideal antara 26-36 derajat C.
Kondisi tanah banyak mengandung bahan organik dan hara, pH tanah yang optimal antara 6-7. Hindari lokasi yang mudah terganang air saat musim hujan.

TEKNIK BUDIDAYA BUAH NAGA
PERSIAPAN LAHAN
Persiapan lahan budidaya buah naga mencakup pemasangan tiang panjatan, pembersihan lahan (dari semak, gulma, dan sampah) serta pengolahan lahan. Buah naga merupakan tanaman merambat sehingga dibutuhkan tiang panjatan untuk menopang pertumbuhan batang dan cabangnya. Tiang panjatan harus kuat dan mampu bertahan selama beberapa tahun karena umur tanaman yang panjang, dapat dibuat tiang bentuk tunggal atau pagar.
Pengolahan Lahan yang sudah bersih dilakukan pencangkulan di sekitar daerah penanaman buah naga. Pencangkulan bertujuan agar lapisan tanah bawah tercampur dengan lapisan tanah atas sehingga penyebaran humus bisa merata ke seluruh lapisan tanah. Dengan demikian tanah menjadi gembur dan subuh sehingga tanaman buah naga dapat menyerap unsur hara degan baik. Lahan dengan pH <6 harus dilakukan pengkapuran dengan dosis 1,2ton/ha ditabur merata keseluruh lahan. Selanjutnya pembuatan lubang tanaman sesuai dengan tiang panjatan yang digunakan.
Selang satu minggu kemudian dilakukan pemupukan dengan Pupuk Organik Nasa berupa SUERNASA dengan dosis 3kg/ha, siramkan di sekitar lubang tanaman. Tambahkan pupuk kandang yang telah difermentasikan 2 minggu dengan Natural GLIO, lalu tutup tipis dengan tanah. Selanjutnya membuat drainase berupa parit diantara baris tanaman.
PERSIAPAN PEMBIBITAN TANAMAN BUAH NAGA
Pada artkel ini dibahas tentang teknik dan cara perbanyakan secara vegetatif. Karenakan perbanyakan secara generatif membutuhkan waktu yang sangat lama dan sedikit lebih sulit.
Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian dari tanaman itu sendiri. Teknik ini membutuhkan biaya yang mahal, tetapi tingkat keberhasilan lebih tinggi dan waktu yang dibutuhkan pada saat pemeliharaan lebh singkat. Keuntungan lain yaitu kemungkinan tanaman mengalami penyimpangan genetik sangat kecil. Perbanyakan vegetatifyang digunakan dan terbukti berhasil pada budidaya buah naga adalah dengan stek batang. Perbanyakan dengan stek memeiliki tingkat keberhasilan bibit bertahan hidup lebih tinggi, pertumbuhannya lebih cepat, dan bibit yang dihasilkan berkualitas tinggi dengan genetik serupa induknya. Selain itu teknik stek batang mudah dilakukan.
PENANAMAN
Untuk satu tiang panjat dibutuhkan 4 bibit tanaman buah naga. Bibit ditanam mengitari tiang panjat, jarak antar tiang panjat dengan bibit tanaman sekitar 10 cm. Bibit dipindahkan dari bedeng penyemaian atau polybag. kedalaman penanaman idealnya 20% dari panjang bibit. Penanaman yang terlalu dalam akan membuat bibit mudah terserang penyakit busuk batang.
Setelah ke-4 bibit ditanam, ikat batang bibit tanaman tersebut sehingga menempel pada tiang panjat. Lakukan pengikatan setiap tanaman tumbuh menjulur sepanjang 20-30 cm. Pengikatan jangan terlalu kencang untuk memberi ruang gerak pertumbuhan tanaman dan agar tidak melukai batang.
Pemeliharaan Tanaman Buah Naga
Pemeliharaan harus tetap dilakukan secara teratur. Pemeliharaan tanaman merupakan faktor penting yang mendukung keberhasilan budidaya. Upaya pemeliharaan pada budidaya buah naga secara intensif meliputi pengairan, penyulaman, pengikatan batang atau cabang, pemupukan susulan, pemangkasan, seleksi buah, sanitasi kebun, serta pengendalian hama penyakit tanaman.
Pemupukan susulan menggunakan Pupuk organik Nasa yang berupa POC Nasa + SUPERNASA + Hormonik yang dicampurkan dengan 50 % pupuk kimia yang biasa di pakai. Apabila tanaman sudah berbuah ditambahkan Power Nutrition supaya berbuah di luar musim serta menjaga kualitas buah naga tersebut.
Pengendalian hama bisa menggunaka pestisida organik NASA berupa Pestona, BVR, Aero 810.
PENGAIRAN TANAMAN BUAH NAGA
Kekurangan air selama fase vegetatif dapat membuat tanaman layu dan sulit bertunas. Oleh karena itu penyiraman tetap dilakukan seminggu sekali hingga tanaman berumur 6 bulan. Bila kondisi tanah terlalu kering, maka penyiraman dilakukan 2-4 hari sekali, tergantung pada kondisi di lahan.
Pada fase generatif, yang ditandai dengan munculnya bunga dan buah, maka penyiraman dilakukan setiap 10-14 hari sekali atau menyesuaikan kondisi bila tanah terlalu kering. Kekurangan air pada fase ini bisa mengakibatkan bunga rontok dan buah yang terbentuk tidak sempurna. Penyiraman dilakukan pada pagi hari.
Selain dengan penyiraman, pengairan juga bisa dilakukan dengan cara penggenangan. Caranya yaitu dengan perendaman air di parit sedalam kurang lebih 20 cm. pemenuhan air di parit dilakukan selama 1-1,5 jam, setelah itu air di parit harus segera dibuang atau dialirkan keluar.
Pemangkasan tanaman bertujuan untuk memperoleh bentuk yang baik sehingga menunjang pertumbuhan yang baik.
Selain itu, pemangkasan juga bertujuan untuk membuang bagian tanaman yang tidak produktif seperti cabang yang kerdil atau kurus.
Batang atau cabang yang tidak produktif akan menghambat pembentukan tunas baru dan buah karena berkompetisi dengan batang produktif dalam memperoleh hara.

Tanaman yang sudah mulai berbungan ditandai dengan munculnya bunga pada cabang produktif.
Biasanya akan muncul lebih dari satu bunga.
Seleksi bunga dilakukan saat bunga masih kecil, sehingga nutrisi tidak digunakan untuk perkembangan bunga yang dibuang.
Pilih 5-6 bunga yang paling besar, sehat, berwarna cerah, dan segar pada setiap cabang produktif dengan jarak antar bunga kurang lebih 30 cm.

Ciri-Ciri buah naga siap panen :
· Umur buah mencapai 50-55 hari sejak setelah muncul bunga.
· Warna kulit buah mengkilat dengan sisik berubah dari hijau menjadi kemerahan.
· Mahkota buah telah mengecil.
· Kedua pangkal buah keriput dan kering.
· Bentuk buah bulat sempurna dan besar dengan bobot diperkirakan 400-600 g.
Waktu panen dilakukan pada pagi hari antara pukul 06.00-09.00 atau sore hari antara pukul 15.00-17.00. Pemanenan buah naga dilakukan saat cuaca cerah dan tidak hujan. Hindari panen pada kondisi lembab karena dapat memicu serangan patogen pada saat penyimpanan.


  1. CARA ORDER PUPUK NASA:
  2.  SMS/Telp. untuk komfirmasi Pemesanan 087839811594 
  3. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer. 
  4. Transfer biaya pembelian+biaya kirim (bila diperlukan)sesuai pemesanan melalui RekeningBCA:0600567403 A/N Purwo sugiyanto  
  5. Rekening BRI:015301019957538 A/N Purwo sugiyanto  
  6. Nama dan Alamat pengirimannya via hp.08783981159




Jumat, 01 Januari 2016

MENGENAL PENYAKIT BUDIDAYA LELE DAN CARA MENGATASINYA

Hama dan Penyakit Pada Budidaya Ikan Lele
Hama pada lele adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan lele. Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang lele antara lain berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air, ikan gabus dan belut.Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering menyerang hanya katak dan kucing. Pemeliharaan lele secara intensif tidak banyak diserang hama.

Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil. Jenis hama/penyakit :

A.Penyakit karena bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla. Bentuk bakteri ini seperti batang dengan cambuk yang terletak di ujung batang, dan cambuk ini digunakan untuk bergerak. Ukurannya 0,7-0,8 x 1-1,5 mikron. Gejala: lele yang terkena bakteri ini: warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan. Lele bernafas megap-megap di permukaan air. Pencegahan: lingkungan harus tetap bersih, termasuk kualitas air harus baik. Pengobatan: melalui makanan antara lain pakan dicampur viterna yang diberikan 1 kapsul amne atau cara konvensional dengan Terramycine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7-10 hari berturut-turut atau dengan Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari.

B.Penyakit tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium fortoitum
Gejalanya : tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak ( karena tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip. Pengendalian: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam. Pengobatan: dengan viterna 1 botol dikasih 1 kapsul amne dan dijadikan suplemen pakan, 1 tutup untuk 2 sd 5 kg pakan. atau cara konvensional dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5-7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.

C.Penyakit karena jamur/candawan Saprolegnia. Penyebab: jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah. Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur, maka telur tersebut diliputi benang seperti kapas. Pengendalian: benih gelondongan dan ikan dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit dan telur direndam Malachyte Green Oxalate 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm selama 15 menit. pakan dikasih viterna yang diberikan 1 kapsul amne dalam 1 botolnya...dijadikan suplemen pakan harian.

D.Penyakit bintik putih dan gatal (Trichodiniasis). Penyebab: parasit dari golongan Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut Ichthyophthirius multifilis.
Gejala:

  1. ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air 
  2. terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang
  3.  ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam. 

Pengendalian : air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya.
Pengobatan : dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan formalin 25 cc/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari. pakan dengan campuran viterna yang dikasih amne 1 kapsul per botol vtn. dikasihkan dengan dosis anjuran.

E.Penyakit cacing Trematoda. Penyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.
Gejala: insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.
Pengendalian :

  1. direndam formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit
  2.  Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam
  3. menyelupkan tubuh ikan ke dalam larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ±30 menit
  4.  memakai larutan NaCl 2% selama ± 30 menit
  5. dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama ±10 menit. pakan dengan viterna sama dengan perlakuan di atas.





F.Parasit Hirudinae. Penyebab: lintah Hirudinae, cacing berwarna merah kecoklatan.
Gejala : pertumbuhannya lambat, karena darah terhisap oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah. Pengendalian: selalu diamati pada saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm. Apabila lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus segera diubah, misalnya :

  1. Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh sementara dan air diganti dengan yang suhunya lebih dingin.
  2. Bila pH terlalu rendah, diberi larutan kapur 10 gram/100 l air.
  3. Bila kandungan gas-gas beracun (H2S, CO2), maka air harus segera diganti.
  4. Bila makanan kurang, harus ditambah dosis makanannya.
  5. pakan dicampur viterna yg sudah diberikan amne 1 kapsul per botolnya.


  • CARA ORDER PUPUK NASA:
  •  SMS/Telp. untuk komfirmasi Pemesanan 087839811594 
  • Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer. 
  • Transfer biaya pembelian+biaya kirim (bila diperlukan)sesuai pemesanan melalui Rekening
  • BCA:0600567403 A/N Purwo sugiyanto  
  • Rekening BRI:015301019957538 A/N Purwo sugiyanto  
  • Nama dan Alamat pengirimannya via hp.08783981159