Rabu, 30 Desember 2015

Ternak Kambing Etawa Cara Memelihara Kambing Yang Benar

A.PENDAHULUAN

Pola peternakan kambing maupun domba potong pedaging di Indonesia sebagian besar masih berskala kecil sehingga perlu diupayakan secara intensif.
Pertambahan penduduk yang tinggi di Indonesia ditambah dengan semakin meningkatnya daya beli masyarakat menyebabkan kebutuhan daging selama ini belim bisa mencukupi permintaan. Produk dalam negri untuk daging baru mencapai ± 400.000 ton/tahunnya,sehingga sampai saat ini masih import daging.
Untuk itu PT.Natural Nusantara dengan prinsip K-3  (Kuantitas,kualitas dan Kesehatan)akan berupaya membantu meningkatkan budidaya kambing maupun domba potong dengan target sasaran tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas daging.
B.PENGGEMUKAN
Penggemukan kambing atau domba adalah suatu aktivitas pmeliharaan kambing maupun domba dewasa yang sebelumnya dalam kondisi kurus selanjutnya ditingkatkan berat badannya melalui proses pembesaran kambing pedaging dalam waktu 3-5 bulan.
C.JENIS-JENIS KAMBING DAN DOMBA POTONG
Kambing kacang
Cirinya adalah badannya kecil dan relative pendek,telinga pendek dan tegak,jantan dan betina memiliki tanduk,leher pendek dan di bagian punggung meninggi,warna bulu bervariasi,ada yang warna hitam,warna cokalat,warna merah, ataupun belang hitam-putih.
Kambing peranakan Etawa (PE)
Sasaran utama dari kambing PE pada dasarnya adalah penghasil susu,akan tetapi dapat digunakan juga sebagai penghasil daging,terutama setelah masa afkir.Ciri dari kambing ini adalah bagian hidung ke atas melengkung,panjang telinga antara 15-30 cm,menggantung kebawah dan sedikit kaku,warnanya bulu bervariasi antar hitam dan coklat,juga memiliki bulu yang tebal dan agak panjang di bawah leher dan pundak (jantan),di bagian bawah ekor (betina).
Domba Ekor Gemuk
Memiliki ciri bentuk ekor yang panjang,tebal besar dan semakin ke ujung makin kecil,tidak mempunyai tanduk,sebagian besar berwarna putih,tetapi ada anaknya yang berwarna hitam ataupun kecoklatan.
Domba Ekor Tipis
Memiliki ciri tubuh yang kecil,ekr relative kecil dan tipis,bulunya berwarna putih,tidak bertanduk(betina),bertanduk kecil dan melingkar (jantan).
D.PEMBIBITAN
  1. Bibit kambing ataupun domba bakalan yang baik untuk pnggemukan adalah sebagai berikut:
  2. Umur antara 8 bulan-1 tahun.
  3. Ukuran badan normal,sehat,bulu bersih dan mengkilap,garis punggung dan pinggang lurus.
  4. Keempat kaki lurus,kokoh dan tumit terlihat tinggi.
  5. Tidak ada cacat pada bagian tubuhnya,tidak buta.
  6. Hidung bersih,mata tajam dan bersih serta anus bersih.

ETATA LAKSANA PEMELIHARAAN
Perandangan Pada umumnya tipe kandang pada ternak kambing dan domba adalah berbentuk panggung.Kontruksi kandang dibuat panggung di mana di bawah lantai kandang terdapat kolong untuk mnampung kotoran.
Dengan adanya kolong berfungsi untuk menghindari kebecekan dan kontak langsung dengan tanah yang bisa  jadi tercemar penyakit. Lantai kandang ditinggikan antara 0,5-2 meter.Bak makan dapat ditempelkan pada dinding.Ketinggian bak pakan untuk kambing dan domba berbeda.Bak akan untuk kambing dibuat agak tinggi,kira-kira sebahunya karena kebiasaan kambing memakan daun-daun perdu.
Untuk Domba dasar bak pakan horizontal dengan lantai kandang karena kebiasaan domba merumput.Lantai kandang dibuat dari kayu papan ataupun belahan bamboo yang disusun dengan jarak 2-3 cm.Dengan demikian,kotoran dan air kencing mudah jatuh pada kolong,Sentara tracak/kaki kambing dan domba tidak mudah terperosok dan terjepit-jepit.
Ukuran Kandang
  • ANAK:1X1,2 m/2 ekor (lepas sapih)
  • Jantan dewasa:1,2x1,2 m/ekor
  • Dara/betina dewasa:1x1,2 m/ekor
  • Induk dan anak 1,5x1,5 m/induk+anak

Dasar kolong kandang dibuat/digali sedalam ± 20 cm dibagian pinggirnya dan 30-50 cm pada bagian tengah serta dibuatkan saluran yang menuju bak penampungan kotoran.Kotoran kemudian dapat diproses untuk menjadi pupuk kandang.Dan sudah semestinya kandang harus terjaga kebersihannya sehingga ternak kambing dan domba lebih sehat karena tidak mudah terserang penyakit.
Pakan
Pakan utama yang umum diberikan berupa hijauan segar,seperti rumput,legume(daun lamtoro dan turi,dll) atau aneka hijauan (daun singkong yang mempunyai protein cukup tinggi),daun nangka dan daun papaya).
Khusus legume dan aneka hijauan sebelum diberikan pada ternak sebaiknya dilayukan terlebih dahulu 2-3 jam dibawah terik matahari untuk menghilangkan racun yang ada dalam hijauan tersebut.
Selaian pakan hijauan ,dapat juga ditambah dengan pakan padat atau konsentrat.Jenis yang dapat digunakan adalah bekatul,ampas tahu,ketela pohon (dicacah dahulu).Jenis pakan tersebut relative murah dan mudah di beli dimana saja.Pakan konsentrat ini akan memberikan sumbangan cukup besar untuk kebutuhan nutrisinya.Kebutuhan setiap ekor kira-kira 3 kg per hari dengan komposisi 40% berkatul 40% ampas tahu dan 20% ketela pohon.
Teknis pemberian konsentrat disrankan jangan bersamaan dengan hijauan,karena yang namanya pakan ini mempunyai daya cerna dan kandungan nutrisi yang berbeda dengan hijauan.Jumlah pemberian konsentrat sekitar 3 kg /ekor/harinya.
CONTOH POLA PEMBERIAN PAKAN PADA TERNAK KAMBING

Catatan:Pemberian konsentrat disarankan diberikan saat kambing ataupun domba sudah banya mengkonsumsi hijauan,tetapi belum terlihat kenyang.
Selain pemberian rumput dan konsentrat,masih dibutuhkan pakan pelengkap dengan kandungan gizi ternak lengkap yang belum terdapat pada hijauan maupun konsentrat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi ternak. Sehingga target budidaya ternak yaitu pertumbuhan optimal dan sehat dapat tercapai.Sebagai pakan pelengkap maka PT.Natural Nusantara mengeluarkansuplemen khusus ternak yaitu VITERNA.Produk ini menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh Kambing dan Domba,yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.
VITERNA Plus mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak,yaitu:
Asam-asam amino esensial,yaitu Arginin,Hiistidin,Leusin,Isoleusin dan lain-lain sebagi penyusun protein tubuh,pembentuk sel dan organ tubuh.
Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh kambing/domba dari serangan penyakit.
Mineral-mineral lengkap yaitu N,P,K,Ca,mg,CI dan lain-lain sebagai penyusun tulang,darah dan berperan dalam system enzim untuk memperlancar proses metabolism dalam tubuh.
Cara penggunaanya adalah dengan di campurkan dalam air minm atau komboran pakan konsentrat dengan dosis;
± 10 cc atau 1 tutup botol VITERNA/ekor/hari.Penambahan VITERNA Plus tersebut dilakukan pada pemberian air minum atau komboran yang pertama.
Tatalaksana Reproduksi
Tata laksana Reproduksi meliputi:
Dengan pengelolaan yang baik kambing maupun domba dapat melahirkan 7 bulan sekali.
Perkawinan kembali setelah melahirkan 1 bulan kemudian.
Penyapian anak dilaksanakan pada 3-4 bulan.
Umur dewasa kelamin 8-10 bulan.
Siklus birahi 17-21 hari
Lama birahi 24-40 hari,bila birahi pagi maka sore atau eok harinya harus dikawinkan.
Masa kebuntingan:5 bulan.
F.PENENDALIAN PENYAKIT
Tidakan pertama yang dilakukan pada usaha pemeliharaan kado adalah melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak.Beberapa langkah pencegahan adalah sebagai berikut:
Lahan yang di gunakan untuk memelihara kado harus bebas dari penyakit menular.
Kandang Kado harus kuat,aman dan bebas penyakit.Apabila digunakan kandang bekas kado telah terserang penyakit,kandang cuku dicucuhamakan dengan dsifektan,kemudian dibiarkan beberapa saat.
Apabila kandang tersebut bekas kado sehat cukup dicuci dengan air biasa.
Kado yang baru masuk sebaiknya dimasukkan.ke kandang karantina dulu dengan perlakuan khusus.ternak yang diduga bulunya membawa penyakit sebaiknya dimandikan dan digosok dengan larutan sabun karbol,Neguvan,Bacticol Pour,Triatex atau Grande 5% EC dengan konsentrasi 3-6 gr/3 liter air.
Kandang dan lingkungan tidak boleh lembab dan bebas dari genangan air.Kelembaban yang tinggi dan genangan air mengakibatkan perkembangan nyamuk atau hewan sejenis yang menggigit dan meenghisap darah ternak.
Dilakukan vaksinasi secara teratur.Vaksinasi bertujuan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh virus.
Beberapa penyakit yang bisa menyerang kambing maupun domba adalah: Penyakit parasite(kudis,kutu,cacingan) Penyakit bakteri (Antraks,cacar mulut,busuk kuku ) Penyakit virus (Orf) Penyakit lain (Keracunan sianida,kembung perut,keguguran ) Hal yang penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang dn lingkungan sekitarnya serta monitoring/pengamatan yang kontinyu pada ternak sehingga apabila terdapat gejala penyakit,segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara pencegahan maupun pengobatannya.

Catatan:Penggunaan Produk Nasa,Viterna,POC NASA,dan HORMONIK ini juga sangat bermanfaat untuk mendukung budidaya peternakan lainnya,seperti budidaya sapi,budidaya babi,budidaya ungags,maupun budidaya hewan hias.

  1. CARA ORDER PUPUK NASA: 
  2. SMS/Telp. untuk komfirmasi Pemesanan 087839811594 
  3. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer. 
  4. Transfer biaya pembelian+biaya kirim (bila diperlukan)sesuai pemesanan melalui Rekening BCA:0600567403 A/N Purwo sugiyanto  
  5. Rekening BRI:015301019957538 A/N Purwo sugiyanto 
  6. Komfirmasi Nama dan Alamat pengirimannya via hp.087839811594 

x

CARA TERNAK KAMBING ETAWA(PE)

A.PENDAHULUAN

Pola peternakan kambing maupun domba potong pedaging di Indonesia sebagian besar masih berskala kecil sehingga perlu diupayakan secara intensif.
Pertambahan penduduk yang tinggi di Indonesia ditambah dengan semakin meningkatnya daya beli masyarakat menyebabkan kebutuhan daging selama ini belim bisa mencukupi permintaan. Produk dalam negri untuk daging baru mencapai ± 400.000 ton/tahunnya,sehingga sampai saat ini masih import daging.
Untuk itu PT.Natural Nusantara dengan prinsip K-3  (Kuantitas,kualitas dan Kesehatan)akan berupaya membantu meningkatkan budidaya kambing maupun domba potong dengan target sasaran tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas daging.

B.PENGGEMUKAN

Penggemukan kambing atau domba adalah suatu aktivitas pmeliharaan kambing maupun domba dewasa yang sebelumnya dalam kondisi kurus selanjutnya ditingkatkan berat badannya melalui proses pembesaran kambing pedaging dalam waktu 3-5 bulan.

C.JENIS-JENIS KAMBING DAN DOMBA POTONG

1.Kambing kacang

Cirinya adalah badannya kecil dan relative pendek,telinga pendek dan tegak,jantan dan betina memiliki tanduk,leher pendek dan di bagian punggung meninggi,warna bulu bervariasi,ada yang warna hitam,warna cokalat,warna merah, ataupun belang hitam-putih.
2.Kambing peranakan Etawa (PE)
Sasaran utama dari kambing PE pada dasarnya adalah penghasil susu,akan tetapi dapat digunakan juga sebagai penghasil daging,terutama setelah masa afkir.Ciri dari kambing ini adalah bagian hidung ke atas melengkung,panjang telinga antara 15-30 cm,menggantung kebawah dan sedikit kaku,warnanya bulu bervariasi antar hitam dan coklat,juga memiliki bulu yang tebal dan agak panjang di bawah leher dan pundak (jantan),di bagian bawah ekor (betina).

3.Domba Ekor Gemuk

Memiliki ciri bentuk ekor yang panjang,tebal besar dan semakin ke ujung makin kecil,tidak mempunyai tanduk,sebagian besar berwarna putih,tetapi ada anaknya yang berwarna hitam ataupun kecoklatan.
4.Domba Ekor Tipis
Memiliki ciri tubuh yang kecil,ekr relative kecil dan tipis,bulunya berwarna putih,tidak bertanduk(betina),bertanduk kecil dan melingkar (jantan).

D.PEMBIBITAN

Bibit kambing ataupun domba bakalan yang baik untuk pnggemukan adalah sebagai berikut:
  1. Umur antara 8 bulan-1 tahun.
  2. Ukuran badan normal,sehat,bulu bersih dan mengkilap,garis punggung dan pinggang lurus.
  3. Keempat kaki lurus,kokoh dan tumit terlihat tinggi.
  4. Tidak ada cacat pada bagian tubuhnya,tidak buta.
  5. Hidung bersih,mata tajam dan bersih serta anus bersih.

E.TATA LAKSANA PEMELIHARAAN

Perandangan Pada umumnya tipe kandang pada ternak kambing dan domba adalah berbentuk panggung.Kontruksi kandang dibuat panggung di mana di bawah lantai kandang terdapat kolong untuk mnampung kotoran.
Dengan adanya kolong berfungsi untuk menghindari kebecekan dan kontak langsung dengan tanah yang bisa  jadi tercemar penyakit. Lantai kandang ditinggikan antara 0,5-2 meter.Bak makan dapat ditempelkan pada dinding.Ketinggian bak pakan untuk kambing dan domba berbeda.Bak akan untuk kambing dibuat agak tinggi,kira-kira sebahunya karena kebiasaan kambing memakan daun-daun perdu.
Untuk Domba dasar bak pakan horizontal dengan lantai kandang karena kebiasaan domba merumput.Lantai kandang dibuat dari kayu papan ataupun belahan bamboo yang disusun dengan jarak 2-3 cm.Dengan demikian,kotoran dan air kencing mudah jatuh pada kolong,Sentara tracak/kaki kambing dan domba tidak mudah terperosok dan terjepit-jepit.
Ukuran Kandang
  • ANAK:1X1,2 m/2 ekor (lepas sapih)
  • Jantan dewasa:1,2x1,2 m/ekor
  • Dara/betina dewasa:1x1,2 m/ekor
  • Induk dan anak 1,5x1,5 m/induk+anak

Dasar kolong kandang dibuat/digali sedalam ± 20 cm dibagian pinggirnya dan 30-50 cm pada bagian tengah serta dibuatkan saluran yang menuju bak penampungan kotoran.Kotoran kemudian dapat diproses untuk menjadi pupuk kandang.Dan sudah semestinya kandang harus terjaga kebersihannya sehingga ternak kambing dan domba lebih sehat karena tidak mudah terserang penyakit.
Pakan
Pakan utama yang umum diberikan berupa hijauan segar,seperti rumput,legume(daun lamtoro dan turi,dll) atau aneka hijauan (daun singkong yang mempunyai protein cukup tinggi),daun nangka dan daun papaya).
Khusus legume dan aneka hijauan sebelum diberikan pada ternak sebaiknya dilayukan terlebih dahulu 2-3 jam dibawah terik matahari untuk menghilangkan racun yang ada dalam hijauan tersebut.
Selaian pakan hijauan ,dapat juga ditambah dengan pakan padat atau konsentrat.Jenis yang dapat digunakan adalah bekatul,ampas tahu,ketela pohon (dicacah dahulu).Jenis pakan tersebut relative murah dan mudah di beli dimana saja.Pakan konsentrat ini akan memberikan sumbangan cukup besar untuk kebutuhan nutrisinya.Kebutuhan setiap ekor kira-kira 3 kg per hari dengan komposisi 40% berkatul 40% ampas tahu dan 20% ketela pohon.
Teknis pemberian konsentrat disrankan jangan bersamaan dengan hijauan,karena yang namanya pakan ini mempunyai daya cerna dan kandungan nutrisi yang berbeda dengan hijauan.Jumlah pemberian konsentrat sekitar 3 kg /ekor/harinya.

CONTOH POLA PEMBERIAN PAKAN PADA TERNAK KAMBING

Catatan:Pemberian konsentrat disarankan diberikan saat kambing ataupun domba sudah banya mengkonsumsi hijauan,tetapi belum terlihat kenyang.

Selain pemberian rumput dan konsentrat,masih dibutuhkan pakan pelengkap dengan kandungan gizi ternak lengkap yang belum terdapat pada hijauan maupun konsentrat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi ternak. Sehingga target budidaya ternak yaitu pertumbuhan optimal dan sehat dapat tercapai.Sebagai pakan pelengkap maka PT.Natural Nusantara mengeluarkansuplemen khusus ternak yaitu VITERNA.Produk ini menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh Kambing dan Domba,yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.
VITERNA Plus mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak,yaitu:
  • Asam-asam amino esensial,yaitu Arginin,Hiistidin,Leusin,Isoleusin dan lain-lain sebagi penyusun protein tubuh,pembentuk sel dan organ tubuh.
  • Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh kambing/domba dari serangan penyakit.
  • Mineral-mineral lengkap yaitu N,P,K,Ca,mg,CI dan lain-lain sebagai penyusun tulang,darah dan berperan dalam system enzim untuk memperlancar proses metabolism dalam tubuh.

Cara penggunaanya adalah dengan di campurkan dalam air minm atau komboran pakan konsentrat dengan dosis;
± 10 cc atau 1 tutup botol VITERNA/ekor/hari.Penambahan VITERNA Plus tersebut dilakukan pada pemberian air minum atau komboran yang pertama.
Tatalaksana Reproduksi
  • Tata laksana Reproduksi meliputi:
  • Dengan pengelolaan yang baik kambing maupun domba dapat melahirkan 7 bulan sekali.
  • Perkawinan kembali setelah melahirkan 1 bulan kemudian.
  • Penyapian anak dilaksanakan pada 3-4 bulan.
  • Umur dewasa kelamin 8-10 bulan.
  • Siklus birahi 17-21 hari
  • Lama birahi 24-40 hari,bila birahi pagi maka sore atau eok harinya harus dikawinkan.
  • Masa kebuntingan:5 bulan.


F.PENENDALIAN PENYAKIT

Tidakan pertama yang dilakukan pada usaha pemeliharaan kado adalah melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak.Beberapa langkah pencegahan adalah sebagai berikut:
Lahan yang di gunakan untuk memelihara kado harus bebas dari penyakit menular.
Kandang Kado harus kuat,aman dan bebas penyakit.Apabila digunakan kandang bekas kado telah terserang penyakit,kandang cuku dicucuhamakan dengan dsifektan,kemudian dibiarkan beberapa saat.
Apabila kandang tersebut bekas kado sehat cukup dicuci dengan air biasa.
  • Kado yang baru masuk sebaiknya dimasukkan.ke kandang karantina dulu dengan perlakuan khusus.ternak yang diduga bulunya membawa penyakit sebaiknya dimandikan dan digosok dengan larutan sabun karbol,Neguvan,Bacticol Pour,Triatex atau Grande 5% EC dengan konsentrasi 3-6 gr/3 liter air.
  • Kandang dan lingkungan tidak boleh lembab dan bebas dari genangan air.Kelembaban yang tinggi dan genangan air mengakibatkan perkembangan nyamuk atau hewan sejenis yang menggigit dan meenghisap darah ternak.
  • Dilakukan vaksinasi secara teratur.Vaksinasi bertujuan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh virus.

Beberapa penyakit yang bisa menyerang kambing maupun domba adalah: Penyakit parasite(kudis,kutu,cacingan) Penyakit bakteri (Antraks,cacar mulut,busuk kuku ) Penyakit virus (Orf) Penyakit lain (Keracunan sianida,kembung perut,keguguran ) Hal yang penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang dn lingkungan sekitarnya serta monitoring/pengamatan yang kontinyu pada ternak sehingga apabila terdapat gejala penyakit,segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara pencegahan maupun pengobatannya.

Catatan:Penggunaan Produk Nasa,Viterna,POC NASA,dan HORMONIK ini juga sangat bermanfaat untuk mendukung budidaya peternakan lainnya,seperti budidaya sapi,budidaya babi,budidaya ungags,maupun budidaya hewan hias.
  1. Cara pemesanan: 
  2. SMS/Telp. untuk komfirmasi Pemesanan 087839811594 
  3. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer. 
  4. Transfer biaya pembelian+biaya kirim (bila diperlukan)sesuai pemesanan melalui Rekening BCA:0600567403 A/N Purwo sugiyanto 
  5. Rekening BRI:015301019957538 A/N Purwo sugiyanto 
  6. Komfirmasi Nama dan Alamat pengirimannya via hp.087839811594




Selasa, 29 Desember 2015

BEBERAPA CARA PENGENDALIAN HAMA TERPADU


BEBERAPA CARA PENGENDALIAN HAMA TERPADU (HPT)
  • Cara Budidaya/Agronomis
  • Cara Varitas Tahan
  • Cara Fisik dan Mekanik
  • Cara Hayati

Dengan TEKNOLOGI PHT NASA yang menggunakan bahan dasar tanaman dan jamur
  • Cara Kimiawi

Hama pada Tanaman Kelapa Sawit

  • Hama Tunggau

Penyebab:tungau merah (Oligonychus).Bagian diserang adalah daun
Gejala:daun menjadi mengkilat dan berwarna bronz
Pengendalian:Semprot PESTONA PENTANA atau Natural BVR
  • Ulat Setora

Penyebab:setora nitens Bagian yang diserang adalah daun

Gejala:daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja
Pengendalian:Penyemprotan PESTONA atau PENTANA
Penyakit pada Tanaman Kelapa Sawit
  • Root Blast

Penyebab:Rhizoctonia lamillifera dan Phythium SP Bagian yang diserang akar
Gejala:bibit dipersemaian mati mendadak,tanaman dewasa layu dan mati,terjadi pembusukan akar
Pengendalian:pembuatan persemaian yang baik,pemberian air irigasi di musim kemarau,penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan.
Pencegahan:menggunakan Natural GLIO
  • Garis Kuning

Penyebab:Fusarium oxysporum.Bagian yang diserang daun.
Gejala:bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun,daun mongering.
Pengendalian:inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda.
Pencegahan dengan penggunaan Natural GLIO semenjak awal.
  • Dry Basal Rot

Penyebab:Ceratocyctis paradoxa,bagian yang diserang batang.
Gejala:pelepah mudah patah,daun membusuk dan kering;
Daun muda mati dan kering.
Pengendalian:adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.

Catatan:
  1. Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakanpestisida alami belum mengatasi dapat pergunakan pestisida kimia yang dianjurkan.
  2. Agar penyemprotan pestisidakimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810,dosis ±5ml(1/2 tutup)/tengki.
  3. Penyemprotan herbisida (untuk gulma0agar lebih efektif & efesien dapat di campur Perekat Perata 810 ±5 ml(1/2 tutup)/tengki.
  • CARA ORDER PUPUK NASA:
  •  SMS/Telp. untuk komfirmasi Pemesanan 087839811594 
  • Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer. 
  • Transfer biaya pembelian+biaya kirim (bila diperlukan)sesuai pemesanan melalui Rekening BCA:0600567403 A/N Purwo sugiyanto  
  • Rekening BRI:015301019957538 A/N Purwo sugiyanto 
  • Komfirmasi Nama dan Alamat pengirimannya via hp.087839811594




Minggu, 27 Desember 2015

MEKANISME SEDERHANA PENGARUH HORMON/ZAT PENGATUR TUMBUH(ZPT)

MEKANISME SEDERHANA PENGARUH HORMON ZAT PENGATUR (ZPT) HORMONIK  TERHADAP PERTUMBUHAN VEGENERATIF DAN GENERATIF TANAMAN

Secara alamiah tanaman sudah mengandung hormon pertumbuhan seperti Auksin.Giberelin dan Sitokin yang dalam tulisan ini diistilahkan dengan hormon endogen.Kebanyakan hormon endogen di tanaman berada pada jaringan meristem yaitu jaringan yang aktif tumbuh seperti ujung-ujung tunas/tajuk dan akar.Tetapi karena pola budidaya yang intensif yang di setai pengelolaan tanah yang kurang tepat maka kandungan hormon endogen tersebut menjadi rendah/kurang bagi proses pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman.Akibatnya sering dijumpai pertumbuhan tanaman lambat,kerontokan bunga /buah,ukuran umbi/buah kecil yang merupakan sebagian tanda kekurangan hormon (selain kekuranhan zat lainnya seperti unsur hara).Oleh karena itu penambahan Hormon dari luar (hormon eksogen) seperti produk HORMONIK yang mengandung hormon Auksin,Giberelin dan Sitokinin ORGANIK (Non sitetik/kimia) mutlak diperlukan untuk menghasilkan pertumbuhan vegeneratif dan generatif tanaman yang optimal. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja HORMONIK(Auksin,Giberelin dan Sitokinin) pada tanaman,berikut diuraiksn secara global dan sederhana: Pemberian Auksin eksogen(HORMONIK) akan meningkatkan permeabilitas dinding sel yang akan mempertinggi penyerapan unsur,diantaranya unsur N,Mg,Fe,Cu untuk membentuk chlorofil yang sangat diperlukan untuk mempertinggi fotosintetis.Dengan fotositentis yang semakin meningkat akan dihasilkan hasil fotositentis yang meningkat dan bersama dengan auxin akan bergerak ke akar untuk memacu pembentukan Geberelin dan Sitokinin di akar yang akan membantu pembentukan dan perkembangan akar.Penambahan kandungan Auksin eksogen di akar akan meningkatkan tekanan turgor akar sehingga Geberelin dan Sitokinin endogen di akar akan di angkut ke atas/bagian tajuk tanaman. Dengan penambahan Sitokinin dan Geberilin eksogen maka terjadi peningkatan kandungan Sitokinin dan Geberilin ditanaman (tajuk) dan akan meningkatkan jumlah sel (oleh homon Sitokinin) dan ukuran sel(oleh hormone Giberelin yang bersama-sama dengan hasil Fotosintat yang meningkat di awal penanaman akan mempercepat proses pertumbuhan vegetative tanaman (termasuk pembentukan tunas-tunas baru)selain juga mengatsi kekerdilan tanaman. Seiring dengan pertumbuhan vegetatif tanaman,hasil fotosentesis akan meningkat perbandingan C/N yang menyebabkan peraliahn dari masa vegetative ke generative dengan terbentunya kuncup bunga/buah atau umbi. Pada saat terbentuk bunga atau buah,jika kandungan auksin rendah maka sel-sel anatara tangkai bunga/buah dengan ranting/cabang akan berbuah menjadi jaringan mati yaitu jaringan gabus sehingga bunga/buah mudah rontok.Dengan penambahan Auxin Eksogen akan menghambat perubahan sel-sel tersebut menjadi jaringan gabus sehingga kerontokkan dapat dicegah/dikurangi. Di fase generative ini penambahan Hormon Sitokinin dan Geberilin eksogen akan meningkatkan kapasitas jaringan penyimpanan hasil fotosintesa yang di panen(umbi,bual,dll)yaitu sitokinin akan memperbanyak sel jaringan penyimpanan dan geberelin akan memperbesar sel jaringan penyimpanan sehingga mampu menerima hasil-hasil fotosintesa lebih banyak yang berakibat ukuran jaringa penyimpanan(buah) lebih besar (semangka,kentang,dll) atau bernas(padi,jagung dll). Penambahan Hormon Auksin,Sitokinin dan Geberilin Eksogen akan berpengaruh terhadap:

  1. akar:akan menaikkan kapasitas penyerapan air dan unsur hara 
  2. Daun:mempertinggi laju fotosintetissehingga hasil fotosintetis lebih banyak 
  3. Ditambah dengan penambahan unsur-unsur hara dari POC NASA dan atau POP SUOERNASA yang akan mencukupi kebutuhan tanaman secara jumlah dan jenis unsur hara.Sehinggasemua factor di atas akan membuat tanaman tercukupi kebutuhannya yang akan berpengaruh pada umur produktiftanaman(umur dimana tanamanmasih dapat berproduksi dengan cukup baik)dapat diperpanjang baik untuk tanaman semusim atautahunan. 
Keterangan:

  • Permeabilitas :Kemampuan dinding sel untuk dilewati suatu senyawa (biasanya bentuknya cairan) 
  • C/N: Perbandingan antara Carbon dan Nitrogen dimana semakin besar perbandingan C/N maka tanaman akan terpacu menuju ke pertumbuhan generative tanaman

Kamis, 24 Desember 2015

TEKNOLOGI ORGANIK NASA

Untuk mencapai INTENSIFIKASI Budidaya tanaman dengan prinsip K-3 maka semua factor pertumbuhan dan perkembangan tanaman harus dalam kondisi idial dan dikelola dengan baik.Khusus berkaitan dengan kesuburan tanah harus dikelola intensif diantaranya dengan prisip TEKNOLOGI PIKAT(Pengelolaan Intensif Kesuburan Alami Terpadu)

PRINSIP TEKNOLOGI PIKAT ADALAH MEMPERBAIKI

  • Kesuburan Kimia Tanah: 


Memberikan unsur mikro dan makro,enzyme,hormone,asam-asam amino yang cukup


  • Kesuburan Fisik Tanah: 


Meningkatkan nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK)tanah & memperbaiki keseimbangan pori mikro tanah (kegemburan tanah)


  • Kesuburan Biologi Tanah:


Memberikan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme yang berguna bagi tanaman.


 
TEKNOLOGI NASA MELALUI PRODUKNYA BERPERAN MENDUKUNG PRINSIF PIKAT:

  • Penyedia unsur mikro dan makro organic 
  • Pengurangan pupuk kimia Penyedia enzyme 
  • Penyedia hormon pertumbuhan  
  • Penyedia asam amino  
  • Perbaikan lahan melalui asam-asam organic (humat,vulat,dll)  
  • Peningakatan kapasitas tukar kation tanah  
  • Memacu perkembangan mikroorganisme tanah yang berguna bagi tanaman 
  •  Mempertinggi daya tahan terhadap hama dan penyakit  
TEKNOLOGI NASA DALAM MENDUKUNG PRINSIP PIKAT TELAH TERUJI (TERDOKUMENTASI DALAM BENTUK TERTULIS,VCD,DAN FLASDISK):

  • MULTI KOMODITI 

Telah digunakan semua jenis tanaman budidaya (tanaman pangan,holtikultura,perkebunan,kehutanan)serta berbagai jenis ternak,ungags,udang,dan ikan.

  • MULTI LOKASI: 

Telah digunakan di berbagai kondisi lahan (dataran rendah,dataran tinggi,lahan basah,lahan kering,lahan normal,lahan kritis)dan dan berbagai wilayah (berbagai jenis tanah)seluruh Indonesia.

  • MULTI WAKTU

 Telah digunakan sejak 1996
 APLIKASI PRODUK NASA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT. TANAMAN MENGHASILKAN (TM)

  • POWER NUTRITION 

Bentuk :Padat
Aplikasi:Tabur campur dengan NPK (pupuk makro)
Dosis:3-6 kg/ha(25-50 gr/tanaman)
Interval:4-6 bulan
Keterangan:Dosis pupuk makro bisa sikurangi hingga 25%-50%

TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)

  • POP SUPERNASA 

Bentuk:Padat
Aplikasi:Larutkan dengan air secukupnya,siramkan atau taburkan,campur dengan pupuk makro Dosis:3-6 kg/ha (25-50 gr/tanaman)
Interval:3-4 bulan

  • POC NASA 

Bentuk:Cair
 Aplikasi:Semprot/siram campur dengan Hormonik ke tanaman atau tanah.
Dosis:3-4 cc/ltr (3-4 tutup/tangki 15 ltr air untuk 15 tanaman) atau kurang lebih 500 cc/ha
Interval:3-4 bulan

  • HORMONIK 

Bentuk:Cair
Aplikasi:Semprot/siram campur dengan POC NASA ke tanaman atau tanah
Dosis:1-2 cc/ltr(1-2 tutup/tangki 15 ltr air untuk 15 tanaman)atau kurang lebih 500 cc/ha Interval:3-4 bulan atau kurang lebih 100 cc/ha

Catatan:

  • Jika air tidak tersedia cukup penggunaan POP SUPERNASA saja cukup (campur NPK) 
  • Dosis pupuk makro bisa dikurangi kurang lebih 25%-50% 


PEMBIBITAN

  • POP SUPERNASA

 Bentuk :Padat Aplikasi:Larutkan dengan air secukupnya,siram ke media
 Dosis:1kg untuk 20.000 baby polybag /10.000large polybag
 Interval:Sekali diawal pembibitan

  •  POC NASA 

Bentuk:Cair
 Aplikasi:Semprot campur dengan Hormonik ke tanaman
Dosis:baby polybag=1-2 cc/liter,large polybag=3-4 cc/liter
 Interval:2-3 bulan

  • HORMONIK 

Bentuk:Cair
Aplikasi:Semprot campur dengan POC NASA ke tanaman
Dosis:baby polybag=0,5-1 cc/liter,large polybag=1—1 cc/liter
Interval:2-3 bulan


  1. Cara pemesanan: 
  2. SMS/Telp.untuk komfirmasi Pemesanan 087839811594 
  3. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer. 
  4. Transfer biaya pembelian+biaya kirim (bila diperlukan)sesuai pemesanan melalui Rekening BCA :0600567403 A/N Purwo sugiyanto 
  5. Rekening BRI:015301019957538 A/N Purwo sugiyanto 
  6. Komfirmasi Nama dan Alamt pengirimnya vi hp.087839811594

Selasa, 22 Desember 2015

APA POWER NUTRITION ITU

POWER NUTRITION
Apa itu POWER NUTRITION????
POWER NUTRITIO adalah nutrisi lengkap yang diformulasikan khusus untuk tanaman yang berbuah khususnya tanaman buah tahuanan yang dikosumsi langsung (mangga,jeruk,rambutan,durian,apel,blimbing,anggur,dll)maupun tanaman buah yang dikonsumsi tidak langsung (kelapa sawit,coklat,dll ).POWER NUTRITION pun tidak dipergunakan untuk tanaman buah semusim (cabai,tomat,dll 0maupun tanamn pangan (padi,jagung,dll ). Power Nutrition secara umum mempunyai fungsi:

  1. Meningkatkan produksi tanaman buah dengan memperbanyak buah atau membantu pembuahan diluar musim (iklim tidak ektrim,air cukup,hama penyakit normal ). 
  2. Memperbaiki dan mempercepat pertumbuhan tanaman. 
  3. Meningkatkan daya tahan tubuh tanaman. 
  4. Meningkatkan kualitas (rasa,warna,aroma )buah 
  5. Meningkatkan keawetan hasil panen. 
  6. Memperbaiki tanah-tanah yang rusak. 
  7. Melarutkan sisa-sisa kimia dalam bentuk senyawa kompleks sehingga dapat dipergunakan oleh tanaman. 
  8. Mengurangi penggunaan pupuk NPK hingga kurang lebih 75%-90%. 
  9. Membantu perkembangan mikroorganisme yang berguna bagi tanaman. 

Apa Kandungan POWER NUTRITION??? POWER NUTRITION MENGANDUNG:

  • 16 unsur hara esensiial (dan 44-74 unsur lainnya) 
  • Zat pengatur tumbuh (ZPT)/HORMONIK (auksin,Giberelin,Sitokin) 
  • Asam-asam Organik 
  • Asam Amino 
  • Protein nabati,lemak nabati,karbohidrat 


Dapatkan POWER NUTRITION membuahkan tanaman di luar musim ???
Tujuan utama POWER NUTRITION adalah meningkatkan produksi buah baik pada tanaman buah yang setahun hanya sekali panen (mangga,rambutan,dll ) maupun tanamn yang lebih dari sekali panen ( kelapa sawit,coklat,dll ).Khusus untuk tanamn buah yang setahun hanya sekali panen diharapkan (karena berhadapan dengan factor alam yang sulit diprediksi dan berbeda-beda antara tempat yang satu dengan yang lainnya )dapat panen lebih dari satu kali jika beberapa factor mendukung seperti:

  1. Umur tanaman (usia produktif anaman ) 
  2. Iklim tidak ekstrim (hujan tidak terlalu lebat,suhu normal ) 
  3. Kondisi air cukup (tidak kering sekali kandungan air tanah) 
  4. Serangan Hama-penyakit normal. 

Bagaimana mekanisme sederhana POWER NUTRITION dapat membuahkan diluar musim untuk tanaman buah yang setahun hanya sekali?
Suatu tanaman dapat berbuah karena berbuah krena beberapa factor saling bekerja sama sehingga saat semua factor dalam kondisi optimal suatu tanaman akan berbuah. Beberapa factor tersebut adalah:

  1. Nutrisi jadi (Misalnya manusia makan Nasi bukan berasnya) 
  2. Zat pengatur tumbuh/Hormon tumbuh 
  3. Cahaya matahari intensitas,lama penyinaran,) 
  4.  Suhu udara 
  5. Kondisi air 

Di Indonesia secara umum (walau beberapa terjadi penyimpangan )untuk tanaman yang hanya berbuah sekali dalam setahun umumnya masa berbunga dan berbuah antara bulan Oktober-Maret (4-5 bulan ).Hal ini disebabkan karena pada bulan-bulan tersebut semua faktor tersebut di atas dalm kondisi optimum dan cocok satu dengan lain untuk memacu tanamn berbuah Khusus untuk factor Nutrisi dan Hormon,lingkungan butuh waktu selama 7-8 bulan untuk menyiapkan nutrisi dan Hormon agar siap pakai (seperti halnya jika menanak beras jadi Nasi tentu perlu waktu ). Dengan digunakannya POWER NUTRITION maka tanaman langsung mendapatkan Nutrisi dan Hormon siap pakai (tidak lagi menunggu 7-8 bulan jika proses berlangsung seperti biasanya ). Faktor Cahaya matahari dan suhu yang kurang sesuai di luar bulan oktober-maret untuk berbuah dapat (tidak selalu bias karena ini factor alam terkadang sulit dikendalikan )dibantu dengan kehadiran Hormon dalam POWER NUTRITION karena salah satu fungsi penting hormone adalah “seakan akan “mensubstitusi/menyesuaikan pengaruh cahaya matahari dan suhu bagi tanaman.Untuk factor air tergantung kondisi setempat tetpi relative lebih dapat diusahakn. Dengan demikian karena semua faktor terpenuhi mulai dari Nutrisi dan Hormon jadi,Cahaya matahari dan suhu (lewat peran hormone),dan factor air maka tanamn dapat berbuah di luar musimnya )

Berapa lama tanaman dapat berbuah pada tanamn yang berbuah hanya sekali dalam setahun (interval 12 bulan sekali )setelah pakai POWER NUTRITION ?
Hal ini tidak biasa dibuat standart karena tergantung pada factor usia tanamn,kondisi awal tanamn (baik atau tidak ),iklim,dan cuaca,jenis tanah dan kondisi tanah dan berapa dosis serta interval pemberian POWER NUTRITION ke tanaman.Secara umum tanamanakan berbuah setelah aplikasi pertama antara 1-4 bulan.

Berapa interval waktu berbuah pada tanaman yang berbuah hanya sekali dalam setahun (nterval 12 bulan sekali )setelah pakai POWER NUTRITION?
Interval waktu berbuah akan beragam antara suatu tempat dengan tempat lain (walau jenis tanamannya sama )atau antara satu jenis tanaman dengan jenis tanamn lainnya (walau tempatnya sama )karena beberapa factor seperti tersebut pada no.6 di atas .Bisa setahun langsung dapat berbuah 2 kali (interval 6 bulan ) atau bahkan 3 kali (interval 4 bulan ),tetapi bisa juga bertahap yaitu pada awalnya 20 bulan berbuah 2 kali (interval 10 bulan )kemudian meningkat 16 bulan berbuah 2 kali (interval 8 bulan ) hingga akhirnya dapat menjadi 12 bulan berbuah 2 kali (interval 6 bulan sekali ).

Bagaimana Cara Penggunaan POWER NUTRITION ?
Penggunaan POWER NUTRITION dengan cara diencerkan secara langsung (POWER NUTRITION langsung diencerkan dengan air sesuai dosis dan langsung disiramkan ketanaman dan TIDAK UNTUK DI SEMPROTKAN)atau dibuat larutan induk (satu botol POWER NUTRITION dilarutkan dalam 3 liter/3000cc air jadi larutan induk.Dari larutan induk dapat diambil 600 cc/3 gelas untuk 50 liter air di siramkan 5-10 lt per pohon).Kemudian satu minggu sekali (selama 3 minggu berturut-turut)tanaman di siram air biasa (tidak usah di beri POWER NUTRITION)dimana penyiraman di lakukan terutama jika aplikasi di musim kemarau tapi jika di musim hujan tidak perlu disusul siraman.Alikasi POWER NUTRITION untuk tanaman yang baru pertama kali diaplikasi dapat diulangi setiap -3 bulan sekali tetapi jika sudah 3 kali di beri POWER NUTRITION setahun cukup 2-3 kali di beri POWER NUTRITION.

Berapa Dosis POWER NUTRITION untuk tanaman buah ? Dasis Standart POWER NUTRITION secara umum sebagai berikut:
 Diameter batang    Dosis
2-5 cm                      20gr
5-10cm                     50gr
10-30cm                 100gr
Lebih dari 30cm       250gr       Pengurangan pupuk NPK 90%
Tetapi dosis alternatif lain dapat dipergunakan secara umum yaitu:
A.Untuk diameter batang 5-30 cm :satu botol (500gr)untuk kurang lebih 15 pohon dengan pengurangan pupuk NPK maksimal 75%.
Caranya :larutkan 1 btl dalam 3 lt (3000 cc) air jadi larutan induk diambil 200 cc (kurang lebih 1 gelas)encerkan dalam 5-10 lt air dan siramkan untuk 1 pohon.
B.Untuk diameter batang lebih dari 30 cm :satu btl (500 gr)untuk kurang lebih 10 pohon dengan pengurangan NPK MAKSIMAL 50 %.
Caranya:larutkan 1 btl dalam 2 lt (2000 cc)air jadi larutan induk.Dari larutan induk diambil 200 cc (kurang lebih 1 gelas ) encerkan dalam 5-10 lt air dan siramkan untuk 1 pohon.

Bagaimana pemakaian pupuk makro (NPK)setelah menggunakan POWER NUTRITION ?
Pupuk MAKRO tetap digunakan hanya dapat dikurangi hingga maksimal 90 % (kecuali paki dosis alternative 75%) atau (50%)seperti poin 9 diatas) untuktanaman buah yang ditanam di lapangan jika dosis penggunaan POWER NUTRITION sudah mencapai dosis anjuran ,sedang untuk tanaman buah yang ditanam dalam pot sudah tidak perlu lagi mempergunakan pupuk NPK .Untuk tanaman semusim (Holti dan pangan )pengurangan pupuk Makro/NPK antara 50%-75%.

Mengapa POWER NUTRITION Mampu mengurangi penggunaan pupuk makro (NPK) cukup tinggi? Peranan POWER NUTRITION untuk mensuplai kebutuhan usur NPK bagi tanaman lewat:

  1. Kandungan N,P,dan K yang teranalisa (hasil lab sucofindo) 
  2. Kandungan N,P dan K yang tidak teranalisa (missal yang terkandung di auksin,giberelin,sitokinin juga diasam amino) 
  3. N,P dan K hasil peruraian senyawa kompleks di tanah oleh POWER NUTRITION yang selama ini tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Selain itu dengan menggunakan POWER NUTRITION Kondisi tanah akan lebih baik sehingga penyerapan unsur hara (termasuk NPK )lebih efektif yang akan mengurangi penggunaan NPK . 


Apakah setelah menggunakan POWER NUTRITIO masih dipergunakan lagi penggunaan SUPERNASA,POC NASA dan HORMONIK?
Setelah memaki POWER NUTRITION sudah tidak perlu lagi menggunakan SUPERNASA,sedangkan POC NASA dan HORMONIK tidak digunakan tidak apa-apa tapi kalu mau digunakan (walau dosisnya dikurangi)lebih bagus.

Apakah POWER NUTRITION dapat digunakan untuk tanaman horti(cabai,tomat)dan pangan (padi,jagung) dan berapa dosisnya? Walau POWER NUTRITION pupuk KHUSUS TANAMAN BUAH TAHUNAN akan tetapi secara umum dapat dipakai juga pada tanaman Horti dan pangan.Dosisnya kurang lebih satu botol POWER NUTRITION untuk 1000-2000 m2(5-10 botol/ha )dengan pengurangan NPK 50% Aplikasi POWER NUTRITION untuk tanaman semusim cukup diawal tanam sebelum tanaman ditanam denagan cara disarm/digemborkan ke tanah /bedengan.POC NASA dan HORMONIK tidak digunakan tidak apa-apa tapi kalau mau digunakan (walau dosisnya dikurangi lebih bagus.

TEKNIS BUDIDAYA BUAH NAGA


A.Persiapan Lahan Budidaya Buah Naga Persiapan tersebut mencakup pemasangan tiang panjatan, pembersihan lahan, serta pengolahan lahan.Buah naga merupakan tanaman merambat sehingga dibuthkan tiang panjatan untuk menopang pertumbuhan batang dan cabangnya. Bentuk atau model tiang panjatan dalam budidaya buah naga ada macam, yaitu bentuk tunggal dan bentuk kelompok atau pagar. Tiang panjatan harus kuat dan mampu bertahan selama beberapa tahun karena umur tanaman buah naga yang panjang.
B.Pembersihan Lahan Lahan yang akan digunakan untuk budidaya buah naga perlu dibersihkan dari semak, gulma, dan sampah. Semak atau pohon kecil yang tampak di lahan dipotong sampai pangkal batan atau dicabut agar tidak tumbuh kembali. Sementara untuk cabang dan ranting pohon yang sudah besar dipotong sampai pangkal cabang atau ranting. Gulma yang tumbuh di lahan juga harus dibersihkan dengan cara dicangkul tipis-tipis.

C. Pengolahan lahan Dan Pemupukan Dasar Lahan yang sudah bersih kemudian dicangkul di sekitar daerah penanaman buah naga. Pecangkulan bertujuan agar lapisan tanah bawah bisa tercampur dengan lapisan tanah atas sehingga penyebaran humus atau bahan organik bisa merata ke seluruh lapisan tanah. Dengan demikian, tanah menjadi gembur dan subur sehingga akar tanaman buah naga dapat menyerap unsur hara dengan baik.Lahan dengan pH tanah < 6 harus dilakukan pengapuran dengan dosis 1,2 ton/ha ditabur merata keseluruh lahan. Selanjutnya pembuatan lubang tanam sesuai dengan model tiang panjatan yang digunakan.Setelah 1 minggu kemudian Lakukan pemupukan dengan menggunakan Pupuk Organik Nasa yang berupa super nasa dengan dosis 3 Kg/ hektar.Siramkan di sekitar lubang tanam.Dan jangan lupa tambahkan juga agensia hayati, seperti Natural Glio + pupuk kandang yang telah di fermentasikan dulu selama 2 minggu.Lalu tutup tipis dengan tanah di atas pupuk kandang yang telah di fermentasikan dengan Natural Glio tersebut. Natural glio berfungsi untuk mencegah serangan penyakit setelah penanaman. Langkah selanjutnya adalah membuat drainase berupa parit diantara baris tanaman. Pembuatan drainase bertujuan untuk menampung kelebihan air pada saat musim hujan.

D. Persiapan Pembibitan Tanaman Buah Naga Keberhasilan budidaya buah naga tidak terlepas dari usaha penyiapan bibit yang berkualitas. Bibit yang bagus , sehat, serta bebas hama penyakit merupakan beberapa ciri bibit yang berkualitas. Bibit yang telah dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan tanaman yang sehat dan mampu berproduksi optimal.Jumlah kebutuhan bibit tergantung dengan sistem budidaya yang digunakan.

Perbanyakan bibit dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

  1. Perbanyakan generatif adalah perbanyakan menggunakan biji buah naga. Keuntungan menggunakan teknik perbanyakan generatif yaitu dapat diperoleh bibit dalam jumlah yang banyak dengan biaya yang murah. 1 buah naga minimal berisi 1.000 biji. Namun cara ini kurang populer dan jarang dilakukan oleh pembudidaya buah naga karena membutuhkan waktu yang sangat lama dan sedikit lebih sulit jika dibandingkan dengan teknik perbanyakan vegetatif. Disamping itu untuk mendapatkan biji yang bernas dan berkualitas juga aga susah, karena harus dibutuhkan buah yang benar-benar tua dan sehat. Seleksi bijii yang berkualitas juga sulit dilakukan karena ukuran biji yang sangat kecil dan memiliki penampakan yang sama. Oleh karena itu, pada artikel ini hanya akan dibahas tentang teknik dan cara perbanyakan vegetatif. 
  2. Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tanaman dengan menggunaka bagian dari tanaman itu sendiri. Teknik perbanyakan ini membutuhkan biaya yang mahal, tetapi tingkat keberhasilannya lebih tinggi disamping waktu yang dibutuhkan pada fase pemeliharaan lebih singkat. Keuntungan lain dari perbanyakan vegetatif yaitu kemungkinan tanaman mengalami penyimpangan genetik sangat kecil.Perbanyakan vegetatif yang digunakan dan terbukti berhasil pada budidaya buah naga adalah dengan stek batang. Perbanyakan dengan stek memiliki tingkat keberhasilan bibit bertahan hidup lebih tinggi, pertumbuhannya lebih cepat, dan bibit yang dihasilkan berkualitas tinggi dengan genetik yang serupa dengan induknya. Selain itu teknik stek batang juga mudah dilakukan. 

E.Penanaman buah Naga

  • Setelah tanah dan tiang panjatan dibuat, bibit yang telah siap harus segera ditanam di lahan. Penanaman harus dilakukan dengan hati-hati. 
  • Penanaman yang tidak benar akan mengakibatkan bibit stress dan pertumbuhannya terhambat. •Perhatikan pada saat penanaman media dalam polybag jangan sampai pecah karena akan membuat bibit kesuliatan beradaptasi akibat mengalami kerusakan akar. 
  • Selain itu, kedalaman penanaman idealnya 20% dari panjang bibit. Penanaman yang terlalu dalam akan membuat bibit mudah terserang penyakit busuk batang. 

F.Pemeliharaan Tanaman Buah Naga

Dalam budidaya buah naga, pemeliharaan harus tetap dilakukan secara teratur. Pemeliharaan tanaman merupakan faktor penting yang mendukung keberhasilan budidaya. Upaya pemeliharaan pada budidaya buah naga secara intensif meliputi pengairan, penyulaman, pengikatan batang atau cabang, pemupukan susulan, pemangkasan, seleksi buah, sanitasi kebun, serta pengendalian hama penyakit tanaman.Untuk pemupukan susulan bisa menggunakan Pupuk organik Nasa yang berupa POC Nasa + Supur nasa + Hormonik yang di campurkan dengan 50 % pupuk kimia yang biasa di pakai. apabila tanaman sudah berbuah ditambahkan Power nutrition supaya berbuah diluar musim serta menjaga kualitas buah Naga tersebut.Dan untuk pengendalian hama bisa menggunaka pestisida Organik nasa yang berupa Pestona ,BVR, Aero-810.

G.Pengairan

  • Pada dasarnya tanaman buah naga tidak membutuhkan irigasi khusus. Umumnya pengairan dilakukan dengan sistem tadah hujan. Oleh karena akarnya yang sangat lebat, sehingga buah naga tahan terhadap kekeringan. Namun buah naga tetap memerlukan air yang cukup selama pertumbuhannya. 
  • Kekurangan air selama fase vegetatif dapat membuat tanaman layu dan sulit bertunas. Oleh karena itu penyiraman tetap dilakukan seminggu sekali hingga tanaman berumur 6 bulan. Bila kondisi tanah terlalu kering, maka penyiraman dilakukan 2-4 hari sekali, tergantung pada kondisi di lahan. 
  • Pada fase generatif, yang ditandai dengan munculnya bunga dan buah, maka penyiraman dilakukan setiap 10-14 hari sekali atau menyesuaikan kondisi bila tanah terlalu kering. Kekurangan air pada fase ini bisa mengakibatkan bunga rontok dan buah yang terbentuk tidak sempurna. Penyiraman dilakukan pada pagi hari. 
  • Selain dengan penyiraman, pengairan juga bisa dilakukan dengan cara penggenangan. Caranya yaitu dengan perendaman air di parit sedalam kurang lebih 20 cm. pemenuhan air di parit dilakukan selama 1-1,5 jam, setelah itu air di parit harus segera dibuang atau dialirkan keluar. 

H.Penyulaman Tanaman

  • Penyulaman merupakan kegiatan mengganti tanaman yang mati disebabkan karena serangan hama, penyakit, atau sebab lain. 
  • Tujuan dari penyulaman yaitu agar tanaman bisa berproduksi optimal dan efisiensi lahan tetap tinggi. Penyulaman dilakukan pada umur 7 hari setelah tanam hingga tanaman berumur 2 bulan. 
  • I.Pengikatan Batang Atau Cabang 
  • Letak batang atau cabang perlu diatur agar pertumbuhan tanaman normal dan tidak salah bentuk. Pengaturan letak turut berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman. 
  • Pengaturan dilakukan dengan pengikatan batang atau cabang ke tiang panjatan. 
  • Pengikatan yang terlambat membuat pertumbuhan batang atau cabang melengkung dan tidak teratur. Akibatnya cabang produktif tidak tumbuh ke atas. 
  • Pengikatan dilakukan setiap 20-25 cm ke tiang panjatan. 
  • Tali pengikat bisa menggunakan tali rafia atau tali lunak lainnya dengan membentuk angaka 8. 
  • Pengikatan jangan terlalu kencang agar batang atau cabang tidak terjepit yang dapat mengakibatkan luka atau bahkan patah. 
  • Selain itu tujuan pengikatan juga untuk mempermudah akar udara menempel pada tiang panjatan sehingga memperkokoh posisi tanaman. 

J.Pemupukan

  • Meskipun tanah telah menyediakan hara, akan tetapi ketersediaan haranya tidak mencukupi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman selanjutnya. Oleh karena itu, perlu diberi pupuk susulan atau pupuk tambahan. 
  • Untuk pemupukan susulan bisa menggunakan Pupuk organik Nasa yang berupa POC Nasa + Supur nasa + Hormonik yang di campurkan dengan 50 % pupuk kimia yang biasa di pakai. 
  • Apabila tanaman sudah berbuah ditambahkan Power nutrition supaya berbuah diluar musim serta menjaga kualitas buah Naga tersebut. 
  • Frekuensi pemberian pupuk dilakukan dua bulan sekali. 
  • Untuk pengendalian hama bisa menggunaka Pestisida Organik Nasa yang berupa Pestona ,BVR, Aero-810.Lakukan penyemprotan 15 hari sekali. 

K.Pemangkasan Tanaman Buah Naga

  • Pemangkasan tanaman bertujuan untuk memperoleh bentuk yang baik sehingga menunjang pertumbuhan yang baik. 
  • Selain itu, pemangkasan juga bertujuan untuk membuang bagian tanaman yang tidak produktif seperti cabang yang kerdil atau kurus. 
  • Batang atau cabang yang tidak produktif akan menghambat pembentukan tunas baru dan buah karena berkompetisi dengan batang produktif dalam memperoleh hara. 
  • L.Seleksi bunga dan buah 
  • Tanaman yang sudah mulai berbungan ditandai dengan munculnya bunga pada cabang produktif. •Biasanya akan muncul lebih dari satu bunga. 
  • Seleksi bunga dilakukan saat bunga masih kecil, sehingga nutrisi tidak digunakan untuk perkembangan bunga yang dibuang. 
  • Pilih 5-6 bunga yang paling besar, sehat, berwarna cerah, dan segar pada setiap cabang produktif dengan jarak antar bunga kurang lebih 30 cm. 

M. Sanitasi Kebun

  • Sanitasi kebun merupakan kegiatan membersihkan kebun dari gulma atau tumbuhan pengganggu, batang atau cabang bekas pangkasan, serta perawatan saluran irigasi agar tidak menimbulkan genangan air saat musim hujan. 
  • Tujuan dari Snitasi tersebut adalah untuk mencegah penyebaran hama penyakit, menjaga kelembaban areal pertanaman, dan pengurangi perebutan unsur hara antara tanaman buah naga dengan gulma. 
  • Batang atau cabang bekas pangkasan segera dikumpulkan dan dimusnahkan saat melaukan pemangkasan. Pengendalian gulma dilakukan dengan melakukan penyiangan rutin. 
  • Pencangkulan di sekitar titik tanam dilakukan dengan hari-hati agar tidak merusak perakaran tanaman buah naga. 

N.Pemanenan Ciri-Ciri buah naga siap panen :

  1. Umur buah mencapai 50-55 hari sejak setelah muncul bunga. 
  2. Warna kulit buah mengkilat dengan sisik berubah dari hijau menjadi kemerahan. 
  3. Mahkota buah telah mengecil. 
  4. Kedua pangkal buah keriput dan kering. 
  5. Bentuk buah bulat sempurna dan besar dengan bobot diperkirakan 400-600 g. Waktu panen dilakukan pada pagi hari antara pukul 06.00-09.00 atau sore hari antara pukul 15.00-17.00. Pemanenan dilakukan saat cuaca cerah dan tidak hujan. Hindari panen pada kondisi lembab karena dapat memicu serangan patogen pada saat penyimpanan. Pemanenan buah naga harus dilakukan dengan benar untuk menjaga kualitas buah. 
Cara dan tahap pemanenan adalah sebagai berikut :

  • Kenakan sarung tangan agar tidak melukai kulit buah. 
  • Gunakan gunting atau alat potong lain yang tajam untuk memotong tangkai buah. 
  • Potong buah tepat pada tangkainya, lakukan dengan hati-hati, jangan sampai melukai kulit buah maupun percabangan tempat buah tersebut. 
  • Bungkus buah yang telah dipanen dengan koran dan diletakkan ke dalam keranjang dengan posisi tangkai buah menghadap ke bawah. Bagian bawah keranjang dilapisi dengan daun kering atau kertas koran. 
  • Bagian atas buah juga dilapisi dengan daun kering atau kertas koran untuk mengurangi tekanan buah pada lapisan di atasnya. 
  • Tinggi lapisan buah tidak lebih dari 3 lapis agar buah bagian bawah tidak menerima beban terlalu berat. 
  1. Cara pemesanan: 
  2. SMS/Telp. untuk komfirmasi Pemesanan 087839811594 
  3. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer. 
  4. Transfer biaya pembelian+biaya kirim (bila diperlukan)sesuai pemesanan melalui Rekening BCA:0600567403 A/N Purwo sugiyanto 
  5. Rekening BRI:015301019957538 A/N Purwo sugiyanto 
  6. Komfirmasi Nama dan Alamat pengirimannya via hp.087839811594

Senin, 21 Desember 2015

TEKNIS BUDIDAYA DURIAN

TEKNIS BUDIDAYA DURIAN


  • PENDAHULUAN 

Saat ini, permintaan dan harga durian tergolong tinggi, karena memberikan keuntungan menggiurkan bagi siapa saja yang membudidayakan. Sehingga bertanam durian merupakan sebuah prospek usaha agribisnis yang bagus.
Cara bertanam durian yang baik merupakan pintu gerbang untuk menuju sukses. PT. Natural Nusantara membantu alternative solusi bagaimana teknis budidaya durian secara intensif, sehingga terjadi peningkatan hasil secara K- 3, yaitu Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian lingkungan.

  • SYARAT PERTUMBUHAN 

Tanaman durian tumbuh optimal pada ketinggian 50-600 m dpl,intensitas cahaya 40-50 %, dengan suhu 22-30 0C, curah hujan ideal 1.500 - 2.500 mm per-tahun. Tanah yang cocok, lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan organik, dan pH 6 - 7.

  •  PEMBIBITAN 

Pilih bibit tanaman yang subur, segar, sehat, daun banyak, batang kokoh, bebas hama & penyakit, percabangan 2-4 arah dan ada tunas baru
 PERSIAPAN LAHAN
Pembukaan lahan sebaiknya pada musim kemarau. Bersihkan alang-alang dan gulma lain serta tanaman keras yang mengganggu masuknya sinar matahari. Lahan miring sebaiknya dibuat terasering. Buat saluran-saluran pembuangan air.

  •  JARAK TANAM 

Jarak tanam yang umum 8 x 12 m atau 10 x 10 m

  •  TANAMAN PELINDUNG 

Skala luas di tempat terbuka mutlak diperlukan tanaman pelindung,misal lamtoro,turi,gamal,sengon atau pepaya. Tanaman pelindung ditanam setelah penyiapan lahan.
 LUBANG TANAM Buat lubang tanam ukuran 50 cm2. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian bawah dan biarkan selama + 2 minggu. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang matang 20 kg + 5 gr Natural GLIO + 10 kg Dolomit sampai rata sebagai media tanam, kemudian masukkan campuran tersebut ke dalam lubang tanam dan biarkan 1 minggu sebelum bibit ditanam.

  •  PENANAMAN 

Penanaman yang ideal pada awal musim hujan. Gali lubang tanam yang berisi campuran media tanam sesuai ukuran bibit. Ambil bibit dan buka plastik pembungkus tanah secara hati-hati. Tanam bibit sebatas leher akar tanpa mengikutkan batangnya. Siram air secukupnya setelah selesai tanam. Akan lebih baik ditambah pupuk organik SUPERNASA dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman . 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk lalu siramkan setiap pohon atau siramkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air per pohon.

  •  PENGAIRAN 

Pengairan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai tanaman berproduksi. Pada waktu berbunga, penyiraman dikurangi. Penyiraman paling baik pagi hari.

  •  PEMANGKASAN 

Pangkas terhadap tunas-tunas air, cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang hama penyakit, serta ranting-ranting yang tidak terkena sinar matahari. Ketika tanaman mencapai ketinggian tertentu 4-5 m, pucuk tanaman dipangkas.

  •  PEMUPUKAN 

Dosis dan jenis pupuk tergantung pada jenis dan kesuburan tanah atau sesuai rekomendasi setempat, misal sebagai berikut : Umur (hari) Pukan (kg/ph) NPK (kg/ph) Frekwensi per-tahun 1 - 3 30 - 50 0,5 - 1,0 3 - 4 4 - 6 75 - 150 1,5 - 2,5 2 - 3 15 - 10 200 - 300 3,0 - 5,0 1 - 2
 Pemupukan sejak awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan pupuk NPK yang kadar N tinggi. Waktu pemupukan pupuk kandang sekali setahun pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Sedangkan pupuk Makro sesuai dengan umur tanaman. Caranya dengan menaburkan memutar sesuai dengan lebar pendeknya tajuk tanaman. Siramkan pupuk organik SUPERNASA (0-3 thn) dan POWER NUTRITION (diatas 3 thn) dengan cara sesuai di atas . Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki tiap 1-2 bulan selama masih bisa dijangkau alat semprot.

  • PEMBUAHAN DI LUAR MUSIM 

Caranya mengatur pembungaan di setiap pohon durian per blok, yaitu jika menginginkan panen durian bulan Agustus - November, maka sekitar bulan Maret tanaman pada blok diberi pupuk 1,5-2 kg NPK + 1 sendok makan POWER NUTRITION per 10 liter air per pohon dan akan lebih bagus ditambah penyemprotan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 7-10 hari sekali sebanyak 3-4 kali. Selain itu kira-kira 3 bulan sebelumnya tanah areal penanaman harus dikeringkan. Jika waktu pengeringan turun hujan, tanah di sekeliling tanaman dalam radius 5-7 meter diberi mulsa dan dibuatkan saluran pembuangan air. Setelah bunga mekar dan menjadi buah atau 2 bulan setelah bunga mekar, tanaman diberi pupuk NPK dosis 0,5 - 1 kg per tanaman. Setelah terbentuk buah, usahakan tanaman tidak mengeluarkan tunas daun karena dapat menyebabkan terjadinya perebutan unsur hara antara buah dan daun, sehingga perlu disiram POWER NUTRITION lagi (1 botol untuk 30-50 pohon).

  •  PENYERBUKAN 

Tidak semua bunga bisa menjadi buah karena bunga durian mekar pada sore sampai malam hari sehingga tidak banyak serangga penyerbuk. Selain itu juga tidak semua bunga durian muncul secara bersamaan, padahal penyerbukan berhasil jika serbuk sari dan kepala putik harus matang secara bersamaan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyerbukan buatan, caranya sapukan kuas halus pada bunga mekar pada malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan varietas yang lain.

  •  PERAWATAN BUAH 

Penyeleksian buah setelah berdiameter 5 cm. Sisakan dua buah terbaik, jarak ideal buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm. Tanaman durian yang baru pertama kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah. Untuk mencegah kerontokan buah setelah buah berumur 10 hari sejak terbentuk, lebih bagus jika diberikan pupuk makro NPK (0,5-1 kg/pohon) ditambah POWER NUTRION (1 botol untuk 30-50 pohon).

  1.  PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT 
  2.  Penggerek Batang (Batocera sp. , Xyleutes sp.) Menyerang dengan cara membuat lubang pada batang, dahan, atau ranting. Gejala serangan tanaman layu, daun kering dan rontok akhirnya mati. Pengendalian; sanitas kebun, potong dan musnahkan batang, dahan, atau ranting yang parah terserang, tutup bekas lubang gerekan dengan kapas yang sudah diberi PESTONA + POC NASA atau disemprotkan. 
  3.  Penggerek Buah (Tirathaha sp., Dacus dorsalis ) Gejala buah menjadi busuk berulat dan akhirnya rontok. Semprotkan sejak awal dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 sejak buah berumur 1 minggu, Gunakan perangkap Natural METILAT. 
  4.  Kutu Putih ( Pseudococus sp.) Hama ini menyerang dengan mengisap cairan dan bisa sebagai pembawa penyakit embun jelaga dan penyebaran dibantu semut. Gejala serangan daun keriting dan merana, sehingga bunga dan buah bisa rontok. Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian. Ulat Daun (Papilia sp., Setora sp., Lymatria sp.) Ketiga ulat menyerang dengan cara memakan daun sehingga berlubang dan rusak. Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian. Penyakit Kanker Batang (Phytophthora palmivora) Gejala serangan adanya luka yang mengeluarkan lendir warna merah pada kulit batang bagian bawah dekat tanah. Setelah batang busuk, pucuk-pucuk tanaman akan mengering, daun layu dan rontok, dan akhirnya mati. Pengendalian dengan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, pemangkasan, sejak awal sebelum tanam sebarkan Natural GLIO atau oleskan pada batang yang luka kemudian tutup dengan parafin, kerok batang terserang sampai warna coklat tidak kelihatan kemudian semprot PESTONA + POC NASA. 
  5.  Penyakit Busuk Akar (Jamur Fusarium sp.) Jika dibelah, pada bagian korteks akan tampak warna coklat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak coklat. Tanaman yang terserang dimusnahkan dan dibakar serta bekas lubang tanam ditaburi kapur + Natural GLIO, perbaiki sistem drainase serta sejak awal pakai Natural GLIO sebagai pencegahan. 
  6.  Penyakit Bercak Daun (Jamur Colletotrichum sp.) Gejala adanya bercak-bercak besar kering pada daun tanaman yang akhirnya berlubang. Potong daun terserang, semprotkan Natural GLIO + POC NASA sebagai pencegahan gunakan fungisida berbahan aktif tembaga. 
  7. Penyakit Jamur Upas (pink disease) Gejala munculnya cairan kuning pada bagian batang terserang dan diselimuti dengan benang-benang jamur berwarna mengkilat berbentuk seperti laba-laba sehingga menyebabkan kematian pada batang. Potong bagian terserang, kurangi kelembaban, Oleskan Natural GLIO + POC NASA pada bagian terserang atau fungisida berbahan aktif tembaga 9.Penyakit Akar Putih (JamurRigodoporus lignosus) Daun kuning kemudian coklat sebelum akhirnya mengerut dan gugur. Buang semua tanaman inang dari areal kebun, gunakan Natural GLIO sebagai pencegahan. 10. Penyakit Busuk Buah ( Jamur Phytophthora sp.) Gejala adanya bercak-bercak basah berwarna coklat kehitaman pada kulit buah, kemudian busuk dan pada bagian terserang terbentuk miselium dan sporangia berwarna putih. Gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai tindakan pencegahan, sanitasi kebun. 
 Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

  •  PEMANENAN 

Waktu panen berbeda tergantung jenis varietas. Jenis monthong sekitar 125 - 135 hari setelah bunga mekar, jenis chanee sekitar 110 - 116 hari setelah bunga mekar. Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul. Cara penen dengan memetik atau memotong buah di pohon dengan pisau atau galah berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah.


  1. CARA ORDER PUPUK NASA: 
  2. SMS/Telp. untuk komfirmasi Pemesanan 087839811594 
  3. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer. 
  4. Transfer biaya pembelian+biaya kirim (bila diperlukan)sesuai pemesanan melalui Rekening BCA:0600567403 A/N Purwo sugiyanto  
  5. Rekening BRI:015301019957538 A/N Purwo sugiyanto 
  6. Komfirmasi Nama dan Alamat pengirimannya via hp.087839811594

TANYA JAWAB TENTANG BUDIDAYA PERIKANAN


Tanya : Apa produk PT NATURAL NUSANTARA untuk bidang perikanan ?
Jawab : Untuk mengelola lahan ( kolam atau tambak ) berupa pupuk TON ( TAMBAK ORGANIK NUSANTARA ). 
 Tanya : Apa saja kandungan dalan TON ? 
 Jawab : TON mengandung berbagai unsur mineral penting diantaranya yaitu : N, P, K, Ca, S, Mg, Cl, Mn, Fe, Cu, Na, Si, dan Al; senyawa-senyawa penting NaCl, SO4; zat-zat nutrisi penting berupa protein, karbohidrat dan lemak serta dilengkapi dengan asam humat vulvat.
 Tanya : Bagaimana aplikasi dan dosis aplikasi TON dilahan budidaya ?
 Jawab : Secara garis besar, TON digunakan pada saat pengolahan tanah ( setelah panen sebelum isi air ) dan selama budidaya. Pada saat pengolahan lahan dilakukan dengan cara penyiraman atau penggemboran ditanah dasar kolam / tambak dengan dosis 2,5 kg per hektar bagi tambak / kolam baru atau kondisi masih baik. Untuk lahan yang rusak atau baru saja terserang penyakit, dosisnya 5 kg per hektar. Selama budidaya berlangsung diaplikasikan melalui penyiraman ke ai kolam / tambak dengan dosis 1 kg per hektar, dimulai umur 20 hari dan diulang tiap 15 hari sekali. 
 Tanya : Secara garis besar, apa saja fungsi TON bagi kolam atau tambak budidaya ? 
 Jawab : Secara garis besar, fungsi TON adalah : 

  •  Membebaskan racun-racun sisa budidaya 
  •  Mengembalikan kesuburan tanah 
  •  Mengikat logam-logam berat 
  •  Memupuk plankton untuk pakan alami 
  •  Menjaga keseimbangan ekosistem perairan 
  •  Merutinkan molting udang 

 Tanya : Bagaimana TON dapat membebaskan racun sisa budidaya ? 
 Jawab : Kandungan asam organik dalam TON mempunyai kemampuan untuk mengikat berbagai senyawa berbahaya ( H2S dan Amoniak ) menjadi senyawa yang tidak berbahaya dan membebaskannya melalui penguapan ke udara. Sehingga pemakaian pada saat interval budidaya sangat baik dilakukan. 
 Tanya : Mengapa TON dapat mengembalikan kesuburan lahan budidaya ? 
 Jawab : Karena kandungan mineral-mineral penting dalam TON dapat menggantikan mineral yang hilng selama budidaya yang berperan dalam menyuburkan lahan budidaya ikan atau udang. Sehingga kandungan mineral dalam lahan budidaya tetap dalam kondisi ideal. 
 Tanya : Apakah yang dimaksud dengan logam berat itu, bagaimana TON dapat mengatasinya dilahan budidaya ? 
 Jawab : Logam berat adalah logam-logam yang terlarut dan masuk ke perairan budidaya dari limbah pabrik dan rumah tangga. Jenis logam berat tersebut diantaranya Timbal ( Pb ), seng ( Zn ), Merkuri ( Hg ), Nikel ( Ni ) dan lain-lain. Dalam keadaan terlarut logam-logam tersebut berbahaya bagi kehidupan udang atau ikan. TON dapat mengikat logam berat karena mengandung asam humat yang bersifat khelat. Oleh asam humat, logam berat diikat menjadi senyawa asam humat-logam berat yang mengendap, yang tidak berbahaya. 
 Tanya : Mengapa TON dapat menyuburkan plankton ? 
Jawab : Karena TON mengandung berbagai unsur-unsur penting seperti N, P, K, Ca, S, Mg, Dl dan lain-lain yang dibutuhkan Phytoplankton ( tumbuhan ) untuk tumbuh dan berkembang, sebagai produsen tingkat pertama dalam rantai makanan di perairan. Jika Phytoplankton berkembang dengan baik, maka Zooplankton juga mempunyai sumber makan sehingga juga dapat tumbuh dan berkembang. Kedua jenis plankton tersebut pada akhirnya akan menjadi pakan alamai bagi ikan dan udang. 
 Tanya : Apa yang dimaksud dengan molting pada udang, mengapa TON dapat meruntinkannya ? 
 Jawab : Molting adalah pergantian kulit udang, karena kulit udang tersusun oleh senyawa chitin yang keras dan udang tidak elastis. Oleh karena itu, dengan semakin besarnya ukuran tubuh udang, kulit harus mengalami pergantian dengan ukuran yang lebih sesuai dengan tubuh udang yang baru. Syarat agar udang dapat melakukan molting adalah kondisi udang yang baik dari segi energi dan kesehatannya, syarat lainnya adalah kondisi lingkungan ( air ) yang ideal, terutama dalam hal kandungan oksigen terlarut ( DO ), alkanilitas, dan pH. TON mempunyai kandungan lemak, karbohidrat, dan protein dalam jumlah yang cukup, yang langsung dapat dikonsumsi udang atau ikan sehingga sekaligus TON juga sebagai penambah nutrisi pakan. Dari faktor lingkungan, TON mampu menciptkan dan menjaga kualitas air yang ideal. Mengembalikan kesuburan lahan tambak, diantaranya yaitu mineral-mineral penting, zat-zat nutrisi dan dilengkapi dengan asam humat. Jika kedua syarat tadi dapat diciptakan dengan pemberian TON, maka proses molting juga dapat berlangsung rutin. 
 Tanya : Apa yang dimaksud dengan keseimbangan ekossitem perairan, bagaimana pengaruh TON terhadap keseimbangan ekosistem tersebut ? 
 Jawab : Keseimbangan ekosistem artinya kondisi berbagai parameter / ukuran sifat fisika ( suhu ) dan kimia air ( salinitas, oksigen terlarut / DO,pH, alkalinitas dan mineral-mineral ) berada dalam kondisi ideal untuk kehidupan ikan atau udang didalamnya. Pemakaian TON dilahan budidaya dapat menyuburkan plankon sehingga kandungan DO, pH optimal, dan akan menyebabkan parameter kimia air yang lain seimbang diantara parameter air tersebut saling mempengaruhi. 
 Tanya : Apakah penyakit White Spot ( Bintik putih ) pada udang itu ? Apakah TON dapat mengatasinya ? jawab : White Spot merupaka penyakit yang disebabkan oleh virus SEMBV ( Systemic Ectodermal Mesodermal Baculovirus ) yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan serangannya bersifat frontal ( cepat dan mematikan serentak ). Udang yang terinfeksi menunjukkan gejala bintik putih pada kulit ( terutama pada kulit kepala ), udang lemah dan dalam waktu singkat mati. Serangan menjadi lebih parah jika udang dalam kondisi stres karena lingkungan buruk atau kekurangan nutrisi sehingga sistem pertahanan tubuhnya menurun. Fungsi TON adalah menjaga kondisi air / lingkungan hidup udang dalam kondisi selalu baik dan menyuburkan pakan alami sehingga udang dapat hidup normal dan daya tahan tubuhnya tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa TON dapat mengurangi efek negatif serangan virus tersebut. Untuk tambak yang telah terserang sebaiknya sesegera mungkin dipanen, diisolasi dan disterilisasi. tanya : Bagaimana terbentuknya gas Amoniak selama budidaya ? Bagaimana pengaruh TON terhadap gas tersebut ? 
 Jawab : Gas Amoniak adalah senyawa hasil dekomposi / penguraian bahan organik. Amoniak juga dikeluarkan oleh makhluk hidup diair melalui proses ekskresi / pengeluaran kotoran. Terdapat dua bentuk amoniak yaitu amoniak bebas ( Nh3 ) yang beracun. Agar tidak bercun amoniak bebas harus diubah menjadi senyawa Nitrat ( NO3-) dan Nitrit (No2). Proses perubahan itu disebut nitrifikasi yang memerlukan syarat diantaranya tingginya kadar oksigen di air. Penggunaan TON akan memperlancar proses tersebut karena TON dapat menjaga tingginya kadar oksigrn di air, sehingga air untuk budidaya selalu ideal untuk kehidupan ikan atau udang. 
 Tanya : Apa fungsi pemberian kapur pada budidaya perikanan ? 
 Jawab : Pemberian kapur yang wajib dilakukan adalah setelah panen pada saat persiapan lahan untuk budidaya berikutnya. Kapur yang bagus diberikan adalah Dolomit dan Zeolit, karena disamping mengandung unsur Ca untuk menetralkan pH, namun juga mengandung unsur lain yang bermanfaat bagi lingkungan tambak. Dosis pemberian kapur adalah 1 ton per hektar atau menyesuaikan dengan pH setempat. Pengapuran selanjutnya dilakukan selama budidaya berlangsung tiap memasukkan air baru atau pada saat kualitas air jelek. 
 Tanya : Bagaiman cara menghitung jumlah pakan pada budidaya ikan ? 
 Jawab : Jumlah pakan ikan per hari secara teknis adalah 3 % dari bobt total ikan ( biomas ) yang ada dimkolam pada saat itu. Sebagai contoh jika jumlah bibit ikan yang ditebar 10.000 dengan bobot rata-rata 100 gr, dengan asumsi tingkat kehidupan 80 %, maka jumlah pakan yang diperlukan per hari adalah : 1. Jumlah ikan => 80 % x 10.000 = 8.000 ekor 2. Berat ikan di kolam ( biomas ) => 8.000 x 0.1 = 800 kg 3. Jumlah pakan => 3 % x 800 = 24 kg per hari Dalam prakteknya, jumlah pemberian pakan disesuaikan dengan kemapuan makan ikan pada saat itu. Untuk pakan yang tenggelam harus dicek dengan anco ( semacam ayakan ). Caranya dengan menaruh kira-kira 10% dari pakan yang ditebarkan dalam anco tersebut, dalam waktu tertentu anco diangkat. Jika pakan dalam anco habis, berarti jumlah pakan yang ditebarkan sesuai dengan kemapuan makan ikan, namun jika masih sisa maka pakan yang ditebarkan tertentu terlalu banyak sehingga perlu dikurangi. Untuk pakan terapung pengamatan maka lebih mudah dengan melihat respon ikan terhadap pakan yang ditebar.
 Tanya : Pak apa sebabnya jika terjadi air kolam berbusa, bagaimana cara mengatasi hal tersebut ? 
 Jawab : Kolam yang berbusa disebabkan oleh beberapa sebab yaitu matinya plankton dalam waktu bersamaan dalam jumlah besar dan penumpukkan bahan organik yang terlalu tinggi. Cara mengatasinya dengan pembuangan lumpur hitam pada waktu selesai panen, selama budidaya diatasi dengan penaburan kapur dolomite atau zeolit secara teratur .Perlakuan TON selama budidaya juga dapat mengatasi persoalan tersebut, oleh karena itu TON perlu diaplikasikan selama budidaya berlangsung 
 Tanya : Apakah bisa produk NASA dicampur dengan antibiotik dan vaksin dalam penggunaannya ? 
 Jawab : Produk NASA untuk perikana berupa VITERNA, POC NASA dan HORMONIK adalah bahan organik murni dan bersifat seperti pakan biasa, sehingga aplikasinya bisa dicampur dengan antibiotik dan vaksin.  
Tanya : Jika kita pakai VITERNA dicsmpur dengan 1 kg pakan ikan, apakah tidak over dosis ? 
 Jawab : Viterna adalah bahan organik murni, sehingga sebenarnya tidak ada kata over dosis karena prinsip kerja VITERNA seperti pakan biasa. Banyak pengguna yang juga memkai dosis tersebut dan tidak terjadi msalah pada ikannya. 
 Tanya : Bagaimana perlakuan terhadap air kolam yang baru saja kena hujan deras dalam waktu yang lama ?  Jawab : Sifat air hujan yang kurang baik bagi kehidupan ikan adalah keasaman yang agak tinggi yang bisa meningkatkan resiko tumbuhnya jamur dan bibit penyakit lain. Untuk mengatasinya adalah dengan cara pembuangan air bagian atas kolam kira-kira setinggi 10-20 cm. Agar keasamannya netral, beri kapur dolomite / zeolit dengan dosis 500 kg/ha 
 Tanya : Jika kolam tidak bisa dikeringkan, apa akibatnya, apakah produk NASA bisa mengatasi masalah tersebut ? 
 Jawab : Jika tidak bisa dikeringkan, maka tanah dasar kolam akan menjadi lebih asam. Hal itu tentu akan sangat merugikan bagi ikan maupun udang yang dipelihara. Cara mengatasinya adalah dengan pemberian kapur dolomite atau zeolit dengan dosis yang disesuaikan dengan keasamannya. Pemberian TON secara kontinyu dapat mengurangi kadar keasaman tersebut, namun akan lebih efektif jika tetap digunakan kapur seperti diatas
 Tanya : Bagaimana aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal ? 
 Jawab : Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti dilahan tanah, oleh karena itu TON hanya dilakuakn setelah diisi air. Perlakuan pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam dengan air setinggi 20 cm, tebarkan / siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar ( satu sendok makan penuh per 100 m2), setelah itu dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hri dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya. 
 Tanya : Pak jika kita menggunakan pelet dengan kadar protein 20% kemudian dicampur dengan produk NASA, apakah hasilnya akan sama dengan ikan yang diberi pakan dengan protein 30% ? 
 Jawab : Hasil aplikasi di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan produk NASA mampu meningkatkan hasil panen walaupun hanya menggunakan pakan buatan sendiri atau paka yang harganya rendah. Hal itu bisa tercapai karena produk NASA menambah kandungan nutrisi dipakan yang diberikan. Akan tetapi jika menggunakan pakan yang lebih bagus, maka hasilnya juga jauh lebih baik, karena disamping menambah kandungan pakan, produk NASA juga berfungsi meningkatkan efisiensi penggunaan zat gizi dipakan 
 Tanya : Setelah ikan ditebar, apa tidak berbahaya jika TON ditebarkan ke air kolam ? 
 Jawab : TON tetap dapat diberikan walaupun sudah ada ikannya. Aplikasi dengan dilarutkan dahulu kemudian disiramkan ke air kolam, dengan dosis 1 kg per ke hektar tiap 15 hari sekali. Fungsi perlakuan pada tahap ini adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tetap bagus selama budidaya berlangsung. 
 Tanya :Bagaimana mengatasi penyakit karena jamur pada ikan air tawar ? 
 Jawab : Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit, cendawan, atau hama dapat ditanggulangi dengan menggunakan bahan kimia atau disinfektan atau insektisida. Disinfektan yang biasa digunakan adalah benzalkonium chloride, chlorine, formaldehyde, dan iodine. Dalam pemberian antibiotika maupun disinfektan, yang terpenting dan harus diperhatikan adalah dosis dan cara pemakian serta waktu henti obatnya ( with drawal time ). Pemberian TON baik sebelum maupun selama budidaya berlangsung akan membantu mengurangi resiko pertumbuhan jamur di air kolam>
 Tanya : Bagaimana cara mengatasi kanibal pada ikan lele yang sering terjadi ? 
 Jawab : Kanibal pada ikan lele disebabkan oleh dua hal, yaitu pakan yang kurang atau padat tebar yang terlalu tinggi. Sehingga untuk mengatasinya harus disesuaikan dengan penyebabnya tersebut. Jika kurang pakan yang maka pakan harus ditambah sampai maksimal 2,5% dari berat badan per hari, atau secara mudahnya dengan melihat respon ikan terhadap pakan yang kita tebarkan. Jika terlalu padat ( lebih dari 150 ekor per meter persegi )) maka harus dikurangi dengan menempatkan lele yang berukuran sama.
 Tanya : Budidaya lele tahap apa yang paling menguntungkan ? 
 Jawab : Budidaya lele dapat digolongkan menjadi beberapa tahap yaitu tahap pembenihan, tahap pendederan dan tahap pembesaran yang masing-masing punya resiko dan keuntungan sendiri. Tahap pembenihan mempunyai resiko dan tingkat kesulitan yang besar namun juga menjanjikan keuntungan yang besar pula. Tahap pendederan punya resiko dan kesulitan sedang, namun keuntungan juga sedang-sedang saja. Tahap pembesaran punya kesulitan dan resiko besar namun tingkat keuntungan relatif kecil. 
 Tanya : Berapa dosis penggunaan VITERNA dan POC NASA serta HORMONIK pada budidaya ikan nila, bagaimana cara aplikasi yang efektif ?  
 Jawab : Jika menggunakan ketiga produk tersebut, cara pencampurannya adalah : VITERNA dan POC NASA masing-masing satu botol dicampur menjadi satu, kemudian campuran tersebut ditambah dengan 1-2 tutup botol HORMONIK. Sedangkan dosis penggunaannya sama saja untuk semua jenis ikan maupun udang, yaitu 1 tutup botol campuran tersebut ditambah dengan 0,5 sampai 1 liter air yang kemudian dicampur dengan 2-3 kg pakan ikan. 
 Tanya : Berapa kepadatan kolam ikan lele yang ideal per meter perseginya ? 
 Jawab : Kepadatan tebar lele yang ideal sebenarnya bervariasi antara 100 sampai 150 ekor per meter persegi. Jika terlalu jarang maka akan tercipta ruang gerak yang terlalu lebar, sehingga ikan akan lebih banyak bergerak yang akan menggunakan energi dari pakan. Hal ini tentu akan mengurangi nutrisi pakan untuk pembentukan daging. Jika terlalu padat, efeknya adalah resiko kanibalisme dan pertumbuhan yang tidak rata ( variasi ). 
 T: Pada budidaya udang windu sering terjadi kematian pada umur 15 hari, bagaimana mengatasi hal tersebut ? 
 Jawab : Kematian pada umur muda disebabkan tambak sudah tidak mampu lagi menyangga kehidupan diatasnya. Hal itu disebabkan oleh banyak faktor, bisa dari pencemaran industri, pemupukan berbagai senyawa beracun sisa budidaya, kerusakan tanah dan lain-lain. Cara mengatasi adalah dengan melakukan teknik budidaya yang benar yaitu dilakukan pembuangan lumpur hitam, pembalikan tanah, pengapuran dan pemupukan. Teknologi TON dari NASA sangat berperan dalam hal itu, yang dapat diaplikasikan pada tahap pemupukan tersebut. Pada tambak-tambak yang menggunakan teknik budidaya yang benar ditambah dengan perlakuan TON ternyata mampu tetap subur dan bisa digunakan untuk budidaya sampai sekarang. Tanya : Apakah produk NASA dapat mengatasi penyakit bintik putih pada udang windu ? 
 Jawab : Penyakit bintik putih pada udang windu adalah penyakit karena serangan virus SEMBV ( systemic Ectodermal Mesodermal Baculovirus ), yang mengakibatkan penyakit penurunan daya tahan tubuh udang sehingga udang mudah sekali sakit dan mati. Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah virus tersebut masuk ke kolam budidaya kita. Caranya dengan mencegah masuknya hewan pembawa ( carrier ) kepiting, udang liar masuk ke kolam budidaya kita. Produk NASA baik TON maupun VITERNA atau POC NASA memang bukan obat, tetapi mampu mengurangi efek serangan virus tersebut dengan meningkatkan daya tahan tubuhnya. 
 Tanya : Bagaimana mengatasi udang windu yang stress ? 
 Jawab : Udang windu stress banyak sebabnya, bisa karena kurang pakan, karena perubahan kualitas air, bisa karena cuacayang kurang baik dan sebagainya. Sehingga cara mengatasinya juga harus sesuai dengan penyebabnya. Namun demikian kita bisa membuat udang mempunyai daya tahan yang tinggi dengan memberi pakan yang cukup dan berkualitas. Produk NASA baik TON maupun VITERNA atau POC NASA mampu meningkatkan daya tahan dari segi kualitas air yang baik dan konsumsi nutrisi yang berkualitas.
 Tanya : Bagaimana pemberian TON pada pengolahan dasar dan pemeliharaan dilahan tambak udang ? 
Jawab : 
1.Aplikasi pada saat persiapan kolam / sebelum diisi air

  •  Dosis : 2,5 kg ( 10 botol ukuran 250 gr ) aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam / tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. TON berbentuk Granule atau butiran-butiran kecil sehingga aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam. 
  • Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit dengan dosis 1 ton per hektar ( 100 kg per 1000 m2 ) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan 2-3 hari, kemudian air dimasukkan setinggi mata kaki dahulu, biarkan selama 3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh ( kedalam 100 - 120 cm ). 
  • Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S. 
  •  Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan / udang. 

 2.Aplikasi selama budidaya berlangsung

  •  Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara peroidik (rutin) ke air kolam atau tambak. TON ditaburkan / disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20 hari sekali 
  • Dosis 500 gr ( 2 botol ) tiap kali aplikasi 
  • Siramkan atau taburkan merata ke air kolam 
  •  Fungsinya terutama untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga. 

 Tanya : Bagaimana cara pemberian produk NASA pada budidaya rumpul laut lepas pantai ?
 Jawab : Untuk budidaya rumput laut di lepas pantai, aplikasi produk NASA yang bisa dilakukan adalah dengan perendaman bibit sebelum ditanam. Produk NASA yang bisa dipakai adalah POC NASA dan HORMONIK, dengan dosis 1/2 botol POC NASA dan 1/2 botol HORMONIK dilarutkan dalam 100 liter air, kemudian larutan tersebut dipakai untuk merendam bibit selama 4 jam. Setelah direndam bibit bisa disemai di persemaian.