Sabtu, 14 Mei 2016

CARA MENANAM PADI YANG BAIK

Masyarakat Indonesia kebanyakan masih menjadikan padi sebagai makanan utama atau pokok dan perlu diperhatikan untuk membudi dayakan padi sawah agar maksimal dalam panennya. Budi daya padi sawah masih dilaksanakan secara sederhana atau tradisional oleh masyarakat Indonesia. Sistem penanaman padi ini berjalan kurang lebih hampir 3 hingga 4 bulan dengan tekhnik pemupukan sederhana. Jika anda menginginkan hasil panen padi yang berlimpah maka hal pertama yang perlu anda lakukan adalah dengan memilih bibit unggul. Harga jual padi memang tidak stabil dan pihak distributor atau agen penampung akan memiliki kendali terhadap harga yang beredar di pasaran. Jika musim panen tiba maka harga padi akan sedikit turun namun bila musim kemarau datang harga padi akan semakin melambung.

Para petani harus memperhatikan  tekhnik perawatan syarat tumbuh padi seperti tekhnik pemupukan, tekhnik pemilihan bibit padi unggulan, dan juga sistem pengairan yang efektif. Pupuk yang digunakan sebaiknya menggunakan pupuk organic yang berbahan dasar herbal alami sehingga aman bagi pertumbuhan padi. Anda bisa mendapatkan pupuk ini dari agen pupuk Nasa yang terpercaya telah mengeluarkan berbagai jenis produk pertanian atau perkebunan serta produk suplemen untuk perikanan dan peternakan. Pupuk produksi Nasa akan menghasilkan panen padi terbaik dengan kualitas bagus dan padat berisi. Padi akan cepat besar.

Tanaman padi juga bisa diandalkan sebagai penopang ekonomi keluarga dan memberikan manfaat pada tingkat kesejahteraan keluarga. Perkembangan padi akan lebih maksimal jika kita melakukan perawatan tanaman padi dengan baik. Pemberian pupuk secara intensif juga bisa menghindarkan hama padi dan membuat bentuk padi yang lebih padat berisi. Pupuk ini juga bisa menguraikan senyawa alami dalam tanah serta memelihara unsur hara agar perkembangan padi lebih optimal. Pada panen padi setiap petani bisa menghitung hasil panennya dan memperhitungkan biaya operasional yang dikeluarkan, mulai dari pembajakan sawah, pembelian pupuk dan juga factor lainnya. Hasil perhitungan ini akan memberikan nilai keuntungan yang didapat sehingga akan terlhat nyata bahwa manfaat pupuk NASA memang mampu meningkatkan hasil panen para petani.

 MENGAPA MENGGUNAKAN GLIO
-Mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman.
-Mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh GLIO.
-Mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit.
-Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan.
-Selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.
SASARAN
Cabai, Tomat, Kubis, Terong, Bawang merah, Bawang daun, Semangka, Melon, dll.
PATHOGEN / Sumber Infeksi Penyakit
Fungsi/sasaran utama :
-Rebah semai (Phytium sp. Rizoctonia sp.)
-Penyakit Layu (Fusarium sp. Pseudomonas sp.)
Fungsi/sasaran lainnya :
-Penyakit Antraknosa (Colletrotichum sp. Gloeosporium sp.)
-Akar Gada/Bengkak (Plasmodiphora sp.)
Catatan :
-GLIO terutama bersifat prefentif (pencegahan).
-GLIO terutama mengendalikan penyakit yang berada di tanah.
MEKANISME KERJA GLIO
GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.
PETUNJUK PENGGUNAAN
-Penggunaan langsung, pada tanaman holtikultura dan pangan diberi 1 – 2 gr tiap tanaman pada lubang yang akan ditanami.
-Penggunaan bersama pupuk kandang (lebih dianjurkan), 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang/kompos 25-50 kg , diamkan + 1 minggu dalam kondisi lembab, baru kemudian digunakan sebagai pupuk dasar.
-Tanaman terinfeksi penyakit, jika terjadi gejala serangan pathogen, maka
-Bungkus GLIO dicampur pupuk kandang matang atau kompos 2-3 kg lalu diamkan + 1 minggu baru digunakan, dosis 2-3 sendok makan pada tanaman terserang.

0 komentar:

Posting Komentar